Bagaimana semua pihak bisa ikut berpikir untuk mengatasi pencemaran udara di Jakarta dan kota-kota lain? Kata orang bijak 'lebih baik mencegah daripada mengobati".
Bagi kota Jakarta ini adalah tahap pengobatan, walaupun demikian kita tak boleh berkecil hati. Lebih baik terlambat daripada tidak pernah. Maka hal ini tentu tidak boleh terjadi lagi bagi kota-kota lain.
Upaya-Upaya yang harus dilakukan
Membaca data dan menemukan akar penyebab dari semuanya itu, Menteri Koordinator  Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kota Jakarta untuk fokus pada upaya peningkatan kualitas udara, khususnya pada tiga sektor yaitu transportasi, industri, dan pembangkit listrik serta lingkungan hidup (cnbcindonesia.com).
Untuk itu menurut Menteri Luhut, segala upaya hendaknya dilakukan untuk mencegah semakin parahnya kondisi udara kota Jakarta saat ini, antara lain:
1. Melakukan Modifikasi Cuaca.
Tujuan dari modifikasi cuaca umumnya untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat (rain enhancement) atau dapat juga digunakan untuk kondisi sebaliknya (rain reduction). Dalam hal ini, lembaga yang bisa melakukan modifikasi cuaca adalah kerja sama antara BPPT dan BMKG.
2. Mewajibkan PLTU Batu Bara untuk menggunakan scrubber atau pembersih polusi
Scrubber atau pembersih polusi adalah sebuah alat yang didesain untuk mengumpulkan polutan partikel dan/atau gas. Cara kerjanya, wet scrubber akan membuang partikel dengan cara menangkap udara yang kotor itu dalam tetesan atau butiran liquid. Sedangkan untuk polutan gas, proses wet scrubber adalah dengan melarutkan atau menyerap polutan itu ke dalam liquid.
3. Pembagian Jam Kerja di Jakarta.
Salah satu cara yang ditawarkan untuk mengurangi pencemaran udara akibat asap terutama dari knalpot kendaraan bermotor pribadi adalah dengan cara membagi jam kerja kantor. Dengan membagi jam kerja, Sistem Shift, akan mengurangi jumlah pemakai jalan dalam hal ini transportasi pribadi sehingga akan mengurangi polusi udara akibat asap dari kendaraan bermotor. Selain itu juga ditempuh cara Work From Home (WFH) yang sudah dimulai oleh sektor ASN beberapa hari ini.