Meskipun di sana-sini masih ada kemiskinan dan kesengsaraan, kemerdekaan harus dirayakan.
Setelah Merah Putih berkibar dan pidato kebangsaan telah didengarkan, serta pengumuman kejuaraan lomba dibacakan, itu semua tiada ceritanya.
Orang Timor akan bercerita di mana-mana, kepada siapa saja dan kapan saja, tentang meriahnya sebuah pesta, apalagi pesta kemerdekaan 17 Agustus.Â
Terutama Indonesia setelah berusia 78 tahun, yang mengusung tema: "Terus Melaju untuk Indonesia Maju".
Apa saja yang mereka ceritakan?
Semua itu akan mereka lupakan, tapi cuma satu yang mereka ingat terus sepanjang ingatan mereka yaitu ketika mereka MENARI TEBE BERSAMA di hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-78.
Karena memang betul, semangat dan jiwa orang Timor adalah kegembiraan dan sukacita. Kegembiraan dan sukacita itu mereka ungkapkan melalui pesta.Â
Pesta adalah sukacita bersama. Biar tidak makan, atau pun tidak minum, namun yang terpenting adalah menari bersama-sama.
Dan tiada pesta di Timor, tanpa menari Tarian Tebe.
Tarian Tebe merupakan suatu ungkapan rasa syukur masyarakat tradisional Belu dan Malaka di Timor, pertama-tama kepada Tuhan yang Maha Esa melalui penjagaan para leluhur karena telah menghadiahkan kemenangan kepada para pahlawan sehingga mereka dapat kembali ke tengah-tengah keluarga dengan sehat dan selamat.