Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Fasilitator yang Handal, Terampil dan Kreatif

7 Agustus 2023   21:35 Diperbarui: 7 Agustus 2023   21:43 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu keluhan abadi yang selalu muncul dalam setiap kali evaluasi karya pastoral adalah kurangnya fasilitator yang mampu menjalankan tugas dengan baik di tengah masyarakat. 

Untuk menjawab persoalan tersebut, Delegatus Kitab Suci Regio Nusa Tenggara (Nusra) menyelenggarakan kegiatan "Diklat Fasilitator Kitab Suci" yang melibatkan utusan-utusan dari Keuskupan-keuskupan se-Regio Nusra. 

Kegiatan diklat itu berlangsung pada hari Rabu, 02 s.d. Minggu,06 Agustus 2023 bertempat di Emaus Pastoral Center, Atambua, Kabupaten Belu.

Tujuan dari kegiatan diklat ini selain untuk menjawab persoalan seputar kurang trampilnya para fasilitator Kitab Suci selama ini, juga untuk menambah barisan sukarelawan pastoral Kitab Suci di paroki-paroki se-keuskupan Atambua.

Untuk itu pada diklat yang difasilitasi oleh Lembaga Biblika Indonesia (LBI) ini, diikuti 12 orang peserta dari keuskupan-keuskupan Nusra, dan sebagian besar peserta lainnya berasal dari paroki-paroki dalam wilayah keuskupan Atambua.

Keuskupan Atambua sendiri meliputi 4 (empat) dekenat yaitu Dekenat Belu Utara; Dekenat Malaka; Dekenat Kefamenanu; dan Dekenat Mena.

Suasana pertemuan dalam kelompok (Dok. panitia)
Suasana pertemuan dalam kelompok (Dok. panitia)

Fasilitator utama diklat ini adalah Pastor Petrus Chrisologus Dhogo, S.Fil. Lic.Theo.Bibl., Wakil Ketua Lembaga Biblika Indonesia. 

Perlu diketahui bahwa Lembaga Biblika Indonesia atau biasa disingkat LBI adalah sebuah lembaga milik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang berkecimpung dalam bidang studi, publikasi, kerasulan, dan distribusi Alkitab bagi seluruh umat Katolik di Indonesia.

Baca juga: Ba

Pastor Petrus Chrissologus Dhogo sendiri adalah anggota Serikat Sabda Allah, yang selain sebagai wakil ketua LBI, juga adalah Dosen Kitab Suci pada STFK Ledalero, Maumere, Flores.

Dalam diklat tersebut para peserta dilatih untuk menjadi fasilitator Kitab Suci yang handal, terampil, dan kreatif.  Untuk itu menurut Pastor Ito, demikian biasa disapa,- seorang fasilitator Kitab Suci mesti menguasai beberapa hal berikut yakni:

Pertama, Sebelum Pertemuan 

1. Siapkan diri sebagai fasilitator yang baik, yang mampu membangkitkan gagasan, semangat dan inisiatif para peserta.

2. Mendalami  bahan atau materi yang akan didalami bersama para peserta.

3. Kuasailah langkah-langkah pengembangan dalam pikiran.

4. Datang ke tempat pertemuan pada waktunya.

5. Siapkan kata pengantar yang baik dan menarik.

Kedua,  Pada Saat Memulai Pertemuan

1. Mulailah pertemuan tepat waktu

2. Ciptakan suasana pertemuan yang komunikatif

3. Sampaikan pokok atau tema pertemuan dan prosedur atau metode yang dipakai

4.  Mengatur tempat duduk sedemikian sehingga semua peserta dapat saling memandang dan mendengar.

5. Mengusahakan agar semua peserta dapat melihat atau mendengar dokumen atau teks Kitab Suci dengan jelas.

Ketiga,  Selama Pertemuan

1. Ciptakan suasana pertemuan yang bersahabat, bukan menjadi medan adu argumentasi

2. Ikuti langkah-langkah katekese yang benar sesuai metode yang dipergunakan.

3.  Berilah kesempatan kepada semua peserta untuk menyampaikan pengalamannya.

4.  Berikanlah kesempatan berbicara kepada peserta yang malu, dan kendalikan peserta yang selalu mau berbicara.

Keempat, Sesudah Pertemuan

 1. Membuat rangkuman atas apa yang telah dibicarakan bersama

2.  Bila ada sesuatu yang mau dikerjakan sebagai tugas bersama, hendaknya ditentukan bersama waktunya.

3.  Tutuplah pertemuan tepat pada waktunya.

4.  Buatlah refleksi dan evaluasi atas pertemuan yang telah dilakukan.

Dan di atas semuanya itu, seorang fasilitator Kitab Suci yang baik dan handal harus menguasai teknik atau ketrampilan bertanya. Sebab dengan menguasai teknik bertanya dan mengajukan pertanyaan, tidak akan menimbulkan kesan kepada para peserta bahwa mereka sedang diinterogasi dan digurui oleh fasilitator.

Lebih lanjut, Pastor bertubuh pendek itu juga menegaskan bahwa seorang fasilitator yang handal, terampil dan kreatif bukan pertama-tama dilihat dari apa yang diajarkannya, tetapi yang terpenting adalah teladan dan kesaksian hidupnya. Atau sebagaimana dalam pepatah Latin dikatakan "Verba docent, Exempla trahunt". 

Melalui diklat fasilitator kitab suci regio nusa tenggara ini juga mempersiapkan para fasilitator untuk memandu katekese pada bulan September 2023 ini sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. ***

Atambua: 07.08.2023

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun