Sabtu, 15/7/2023 saya berkesempatan mengantarkan tetangga yang sakit berat ke RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua, Kabupaten Belu untuk mendapatkan pelayanan dari dokter spesialis penyakit dalam, dr. Agustinus Taolin, SpPD, K-GEH, FINASIM, yang adalah Bupati Kabupaten Belu sendiri.
Menurut perawat asisten dokter ahli di RSUD itu, Bapak Bupati biasanya datang ke RSUD untuk membantu melayani pasien-pasien dengan keluhan khusus.
Setelah menyerahkan surat rujukan dari RSK Marianum Halilulik, pasien dipersiahkan masuk ke kamar prakteknya. Setelah melakukan pemeriksaan dan diagnosa terhadap penyakit yang diderita, sayapun di suruh masuk untuk mendengarkan penjelasan dokter sebagai pengantar.
Saya melihat dilayar monitor komputer banyak sekali instrumen yang saya sendiri tidak tahu karena saya seorang awam. Dokter pun menjelaskan kepada saya mengenai penyakit yang diderita pasien yang adalah tetangga saya itu. Menurut dokter, saudara saya itu terkena 'tumor hati' dengan stadium akut.
Ya, dokter merasa prihatin karena penyakit ini secara medis sudah tidak bisa diobati lagi di RSUD Atambua. Beliau menganjurkan agar keluarga berembuk bersama untuk melakukan rujukan ke RS yang ada di Jakarta.
Cerita mengenai tetangga saya yang sakit cukup di sini saja, sebab ada sesuatu yang lebih besar dan menyangkut kemaslahatan banyak orang yang hendak kukisahkan dalam tulisan ini.
***
Tim Dokter Unair Akui Peralatan Kesehatan yang ada di RSUD Mgr. Gabriel Manek
Seperti telah ditulis dalam berbagai media bahwa RSUD Mgr. Gabriel Manek terletak di Kabupaten Belu, sebagai kabupaten perbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste.
Saat ini sedang berlangsung sebuah penelitian yang dilakukan oleh Perhimpunan Endoscopi Gastrointestinal Indonesia Cabang Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan rangkaian kegiatan penelitian helicobacter pylori di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua.Â