Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan Perjalanan: Antara Atambua - Kupang dan Jeruk Soe yang Manis

28 Juni 2023   08:34 Diperbarui: 28 Juni 2023   08:40 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeruk Soe yang manis, mengoda mata dan rasa (pos- kupang.com)

Minggu lalu saya melakukan perjalanan darat dari Atambua, Kota Perbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste menuju Kupang, Ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Suatu perjalanan darat yang memakan waktu 6-7 jam. Meskipun demikian, badan tidak terlampau letih karena keadaan jalan yang sudah lebih baik dan mulus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Apalagi saat ini di Timor, iklimnya mulai berubah. Kalau tahun-tahun silam, di bulan Juni seperti ini sudah terasa panas karena hampir memasuki musim kemarau.

Namun sekarang agak berbeda. Hujan sedang dan gerimis masih terasa, sehingga membuat udara terasa sejuk. Di kiri kanan jalan masih terlihat kehijau-hijauan.

Pemandangan ini tentu memanjakan mata karena masih ada di sana-sini bunga putih dan kuning di sepanjang jalan yang terus menggoda mata kita.

Perjalanan dari Atambua menuju Kupang mesti melewati dua kota kabupaten yaitu kota Kefamenanu yang biasa dikenal dengan sebutan Kota SARI ibu kota kabupaten Timor Tengah Utara disingkat TTU, dan kota Soe yang biasa dikenal dengan sebutan KOTA DINGIN ibu kota kabupaten Timor Tengah Selatan atau TTS.

Memasuki wilayah Timor Tengah Utara atau yang biasa dikenal dengan Biinmafo alias Biboki, Insana dan Miomaffo, para penumpang bus atau kendaraan pribadi sejenak dihentikan perjalanannya oleh anak-anak yang menjual jambu khas Pah Meto yang dalam bahasa Dawan disebut "Koe Jawas atau Koe Jabas".

Seorang penumpang bus yang kami tumpangi bersama, berkomentar mengenai rasa 'koe jawas' di daerah sekitar Kota Sari itu. "Rasa jambunya lain, manis, alami dan segar", katanya.

Menurut Ibu Yuli (55) yang menumpang bus dari Atambua menuju Kupang mengatakan kepada penulis bahwa beliau sudah beberapa kali membeli jambu di sini. 

"Anak-anak saya suka sekali makan jambu yang dibeli sini! Apalagi kalau dapat jambu yang isinya merah, sangat baik untuk dibuat jus jambu", katanya menjelaskan.

Penulis berusaha mencari tahu alasan mengapa jambu yang di jual di sini rasanya berbeda dari yang dijual di tempat lain.

Menurut Maria (40), salah seorang ibu yang menjual jambu di tempat itu, "Jambu di sini rasanya lain dalam arti lebih manis, alami dan segar karena kami langsung petik di pohon sehingga masih segar. Juga rupanya jambu-jambu itu sangat subur sehingga manis dan buahnya mulus", kata Mama Maria.

Bus Sinar Gemilang saat istirahat makan di Niki-niki (blogodok blegedek)
Bus Sinar Gemilang saat istirahat makan di Niki-niki (blogodok blegedek)

***

Perjalanan kami lanjutkan menuju Niki-Niki yang jaraknya sekitar 40-an kilometer. Setibanya di Niki-Niki, para penumpang mesti turun untuk makan siang. 

Kali ini kami makan di Rumah Makan Antika. Rumah Makan Antika menyediakan banyak menu pilihan. Selain untuk makan, kesempatan bagi para penumpang untuk menggunakan toilet umum.

Ada lima bus umum yang saat itu para penumpangnya menikmati makan di RM. Antika.

Wah, ternyata ada juga service khusus bagi para sopir dan keneknya. Kepada mereka, bos RM. Antika menyediakan hidangan khusus karena mereka telah membawa banyak orang untuk makan di rumah makannya. 

Apalagi katanya, bagi bus yang menjadi pelanggan tetap, malah diberi bonus oleh si pemilik Rumah Makan. Lumayan dong, sebagai pemasukan tambahan bagi kru bus "Sinar Gemilang".

Orang Dawan mempunyai sebuah slogan yang terkenal mengenai kesan terhadap sesuatu. Dalam kearifan lokal orang Dawan dikatakan, "Mite't mutone, mokne't make". Artinya "Kalau ketemu atau lihat dia tolong sampaikan pesan, kalau bersama dia, katakanlah kepadanya!

***

Setelah beristirahat sekitar 40 menit untuk makan dan menarik rokok bagi yang memiliki kebiasaan itu, mesin bus dihidupkan lagi. Semua pemumpang bergegas naik ke bus. Perjalanan hendak dilanjutkan lagi.

Dari Niki-niki, sebuah kota kecamatan, perjalanan dilanjutkan menuju Soe, kota Dingin itu. Hari sudah pukul 13.40 namun udara masih terasa dingin. Mobil tak perlu menghidupkan AC. Cukup membuka pintu dan jendela, "Wah...rasanya sejuk, angin  berhembus masuk ke dalam bus".

Di sepanjang jalan menuju Soe, di kiri kanan jalan, orang menjual Jeruk manis katanya "khas Soe". Selain rasanya yang sudah pasti manis, bentuknya pun sudah menggoda mata dan rasa.

Apalagi 'godaan' ibu-ibu penjual jeruk Soe yang menawarkan jeruknya dengan kata-kata yang manis dan lembut. "Pak,pak, ini jeruk yang paling manis di kota Soe, kalau sudah makan satu buah, maunya tambah lagi!"

"Jangan lupa bawa juga untuk para kekaksih di rumah sana, untuk istri tercinta dan buah hati", kata seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya ketika penulis mencoba menanyakan namanya.

Setibanya di kota Soe, mulai dari sepanjang trans Timor, mata dan rasa para penumpang tergoda oleh warna dan bentuknya jeruk Soe yang sudah pasti enak dan manis rasanya.

Pak sopir menawarkan kepada para penumpang, "Adakah yang mau membeli jeruk Soe?"

Seorang penumpang mengatakan "ya" dan bus pun berhenti.  

Setelah membeli beberapa tumpuk jeruk soe dan menikmatinya, bus mulai berpacu lagi menuju Kupang.

Perjalanan berakhir di Kupang. Penulis pun diturunkan di terminal bus pada pukul 15.30. Sesaat lagi penulis harus menggunakan grab menuju Hotel untuk pertemuan.

***

Itulah catatan perjalanan dari Atambua, Kota Perbatasan menuju Kupang, ibukota propinsi dan kenikmatan makan jambu di kota Sari serta makan Jeruk manis di Kota Dingin, Soe.

Semoga ada Kompasianer yang mau datang ke Soe untuk menikmati Jeruk khas Soe. Datanglah pada bulan-bulan liburan sekolah seperti sekarang ini, maka anda akan menikmati manisnya jeruk Soe dan gurihnya jambu dari Kota Sari Kefamenanu!

A...uwe..... Pallate.

Atambua: 28.06.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun