Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan Perjalanan: Antara Atambua - Kupang dan Jeruk Soe yang Manis

28 Juni 2023   08:34 Diperbarui: 28 Juni 2023   08:40 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeruk Soe yang manis, mengoda mata dan rasa (pos- kupang.com)

Setelah beristirahat sekitar 40 menit untuk makan dan menarik rokok bagi yang memiliki kebiasaan itu, mesin bus dihidupkan lagi. Semua pemumpang bergegas naik ke bus. Perjalanan hendak dilanjutkan lagi.

Dari Niki-niki, sebuah kota kecamatan, perjalanan dilanjutkan menuju Soe, kota Dingin itu. Hari sudah pukul 13.40 namun udara masih terasa dingin. Mobil tak perlu menghidupkan AC. Cukup membuka pintu dan jendela, "Wah...rasanya sejuk, angin  berhembus masuk ke dalam bus".

Di sepanjang jalan menuju Soe, di kiri kanan jalan, orang menjual Jeruk manis katanya "khas Soe". Selain rasanya yang sudah pasti manis, bentuknya pun sudah menggoda mata dan rasa.

Apalagi 'godaan' ibu-ibu penjual jeruk Soe yang menawarkan jeruknya dengan kata-kata yang manis dan lembut. "Pak,pak, ini jeruk yang paling manis di kota Soe, kalau sudah makan satu buah, maunya tambah lagi!"

"Jangan lupa bawa juga untuk para kekaksih di rumah sana, untuk istri tercinta dan buah hati", kata seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya ketika penulis mencoba menanyakan namanya.

Setibanya di kota Soe, mulai dari sepanjang trans Timor, mata dan rasa para penumpang tergoda oleh warna dan bentuknya jeruk Soe yang sudah pasti enak dan manis rasanya.

Pak sopir menawarkan kepada para penumpang, "Adakah yang mau membeli jeruk Soe?"

Seorang penumpang mengatakan "ya" dan bus pun berhenti.  

Setelah membeli beberapa tumpuk jeruk soe dan menikmatinya, bus mulai berpacu lagi menuju Kupang.

Perjalanan berakhir di Kupang. Penulis pun diturunkan di terminal bus pada pukul 15.30. Sesaat lagi penulis harus menggunakan grab menuju Hotel untuk pertemuan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun