Melalui liturgi perkawinan di mana seorang laki-laki menyatakan kesediaannya untuk menerima seorang perempuan menjadi isterinya yang sah, demikian pun sebaliknya seorang perempuan menyatakan menerima seorang laki-laki menjadi suaminya yang sah dalam untung dan malang, di waktu sehat ataupun sakit, maka perkawinan mereka itu hanya dapat dipisahkan oleh maut atau kematian.
Dengan demikian, maka sifat khas perkawinan katolik yang dijalani adalah monogami, tidak terceraikan, dan bersifat sakramental. Nah, itulah yang dinamakan resminya suatu perkawinan katolik.
Apa yang seharusnya terjadi setelah orang lama menikah?
Tujuan perkawinan adalah demi kebahagiaan pasangan. Keduanya saling melengkapi secara utuh; dan pada saatnya mereka boleh menikmati hasil cinta kasih mereka berupa kelahiran dan pendidikan anak.
Untuk mencapai tujuan perkawinan dan keluarga itu tidak segampang membalikkan telapak tangan atau mengucapkan 'sim sala bim' dan jadi.
Seperti dikisahkan dalam sinetron "Keluarga Cemara" bahwa harta yang paling berharga dan mutiara yang tiada tara adalah keluarga, betapa mahalnya dan terlebih cita-cita keluarga bahagia itu.
Pada kesempatan ini, penulis hendak mengemukakan paling kurang 5 (lima) hal yang menurut sebagian besar keluarga yang telah lama menikah, mereka telah mampu melakukannya. Tapi sekali lagi, perlu diketahui bahwa semuanya itu bukanlah sebuah mimpi dan sekali jadi.
Kelima hal yang seharusnya terjadi setelah orang lama menikah adalah sebagai berikut:
1. Relasi dan komunikasi di antara keduanya semakin baik dan erat.
Bahwa selama bertahun-tahun keduanya telah berjuang untuk saling belajar dan memahami. Karena itu sudah seharusnya semakin lama mereka menikah relasi dan komunikasi mereka semakin erat dan baik. Bukan sebaliknya seperti yang digambarkan oleh seorang penulis keluarga terkenal yang mengatakan:Â
"Untuk mengetahui baru atau lamanya orang menikah, dapat dilihat dari cara duduk mereka di dalam angkutan umum. Kalau mereka baru berpacaran, mereka akan duduk sangat rapat, bahkan saling berpangkuan. Namun semakin lama usia pernikahan mereka, mereka akan duduk saling berjauhan, seorang di ujung bangku dan seorang lain di ujung yang lain".
Kisah ini mau mengajarkan bahwa seharusnya semakin lama usia perkawinan seseorang, relasi dan komunikasi mereka lebih rapat dan tak terpisahkan. Namun bukan sekedar untuk dilihat menjadi tontonan, tetapi sungguh menjadi kebiasaan dan tradisi cinta yang menyatukan.