Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

52 Tahun Berkiprah Untuk Misi Cura Animarum Penyelamatan Jiwa-Jiwa

16 Juni 2023   09:47 Diperbarui: 16 Juni 2023   09:57 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paroki Nela persis di gerbang masuk Kota Atambua (telusuRI/foto Oswald Kosfraedi)

Hingga usia 52 tahun, paroki Nela telah mengalami pergantian pastor paroki sebanyak 11 orang. Pastor Paroki I adalah Pastor Yohanes Smith SVD (1971-1974). 

Dan selanjutnya berturut-turut sebagai berikut: Pastor Nikolaus Buku SVD (1974-1978); Pastor Matteus Timmermans SVD (1978-1979); Pastor Roger J. Riese SVD (1980-1981); Pator Josef Goopio SVD (1981-1986); Pastor Yan Oba SVD (1986-1993); Pastor Pieter Dille Bataona SVD (1993-2000); Pastor Fransiskus Teme SVD (2000-2003); Pastor Timoteus Lisu SVD (2003-2015); Pastor Karl Scholly SVD (2015-2018); dan sejak tahun 2018 hingga kini, Paroki Nela ddigembalai oleh Pastor Ireneus Boli Lolan SVD.

Tiga orang tamu misionaris dari  Jerman perkenalkan diri kepada umat (dok.ketuadpp)
Tiga orang tamu misionaris dari  Jerman perkenalkan diri kepada umat (dok.ketuadpp)

Terletak tepat di tugu kota perbatasan Atambua membuat paroki ini senantiasa berjuang untuk membenahi diri dalam segala aspek karya pastoral. Salah satu pembenahan yang sedang dilakukan adalah pembangunan sebuah gedung gereja yang lebih representatif di pintu gerbang perbatasan masuk Kota Beriman, Atambua.

Dirgahayu 52 Tahun Paroki Santo Antonius Padua Nela.***

Atambua: 16.06.2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun