Bukan sekedar ulang tahun biasa.Â
Yang membuat perayaan 52 tahun ini menjadi momentum bersejarah adalah dengan kehadiran tiga orang tamu misionaris dari Jerman yang datang secara khusus untuk melawat saudara-saudaranya.
Ketiga misionaris itu adalah Pastor Joseph Xavier Alangaram SVD (Misionaris asal India); Pastor Agateus Ngala SVD (Misionaris asal Manggarai Indonesia). Keduanya sedang bertugas pada Missionprokur, Steyler Mission, di Sank Augustin Jerman; dan Pastor Paul Hauser (Imam Projo, Keuskupan Jerman) yang sangat dekat dengan SVD dan menjadi donatur tetap bagi karya misi SVD.
Selain itu, moment ini menjadi langka dan penting karena saat ini paroki Nela sedang membangun sebuah gedung gereja dan sangat mengharapkan uluran tangan kasih banyak orang sehingga diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2025/2026.
"Hanya dengan kerja keras disertai doa yang tiada putusnya kepada Tuhan, serta melalui uluran tangan  umat dan para penderma sekalian, kita percaya gedung gereja, rumah Tuhan ini akan dapat diselesaikan pada waktunya",Â
Kilas balik dan visi ke depan
Kata 'Paroki' menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2002,adalah daerah atau kawasan penggembalaan umat Katolik yang dikepalai oleh seorang pastor atau imam. Kata 'paroki' itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu 'parokein' yang artinya musafir atau pengembara. Paroki pada umumnya mengisyaratkan adanya suatu pembagian wilayah administratif.
Kuasa pembagian wilayah dan penempatan seorang imam menjadi pastor paroki di bawah kewenangan Uskup setempat sebagai Ordinaris wilayah dalam hal ini Uskup Keuskupan Atambua.
Dari asal katanya itu dapatlah dimengerti bahwa sebuah paroki terdiri dari kumpulan orang-orang yang dapat dikatakan sebagai himpunan para pengembara atau musafir yang membentuk suatu wilayah administratif gerejani demi penyelamatan jiwa-jiwa.
Paroki Nela berdiri pada tahun 1971 memisahkan diri dari Paroki Santa Maria Imaculata Katedral Atambua. Pendirian paroki Nela berdasarkan Surat Keputusan Uskup Atambua, no. 118/1971 tanggal 1 April 1971.
Sejak berdirinya pada tahun 1971 hingga usianya yang kelima puluh dua ini, paroki Nela mengalami perkembangan yang signifikan baik dalam jumlah umat, program pastoral maupun dalam pelayanan kategorial umat. Semuanya itu dilakukan demi penyelamatan jiwa-jiwa atau yang dalam istilah Latin disebut Cura Animarum.