Nilai Pancasila yang lain adalah menghargai dan mencintai lingkungan yang bersih dan sehat. Kepada anak-anak perlu diingatkan tentang semakin rusaknya alam ciptaan Tuhan, bumi rumah kita bersama ini.
Melatih anak, mulai dari rumah, mulai dari PAUD. Melatih mereka untuk menanam bunga atau tanaman buah-buahan. Sesudah menanam, mereka harus menyiram dan menjaga agar hidup.Â
5. Mengajarkan anak untuk hidup hemat dan sederhana (butir ke 7 dan 8 sila kelima)
Orang yang berkarakter Pancasila adalah mereka yang menghayati nilai-nilai Pancasila itu bukan hanya dalam pikiran, tetapi terutama dalam praktek.
Hidup hemat adalah pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya butir ke 7 dan 8 dari sila kelima yaitu tidak bersifat boros; dan tidak bergaya hidup mewah.
Anak-anak sejak dini perlu menyadari kesederhanaan sebagai sikap yang bersahaja. Menggunakan barang-barang dan uang secara bertanggung jawab. termasuk tidak memboroskan air dan membuang-buang makanan. Itu adalah karakter hidup yang luhur.
6. Â Anak dilatih untuk mendengarkan dan menghargai orang lain yang sedang berbicara (sila keempat)
Di tengah arus komunikasi media sosial sekarang ini, anak perlu dilatih untuk menerima telpon, menghormati orang yang sedang berbicara, tidak memotong ketika orang lain sedang berbicara; mendengarkan orang lain. Itu semua kebajikan yang perlu ditanamkan kepada anak-anak generasi Z sejak dini.
7. Melatih anak untuk membantu orang lain
Apa yang dilihat dan dilakukan sendiri oleh anak, itulah yang akan bertahan dan terus diingat bahkan dilakukannya. Karena itu orang tua hendaknya tidak hanya mengajarkan tetapi juga melakukannya.
Ketika berada di jalan, dan seseorang membutuhkan bantuan, misalnya karena ban sepeda motornya gembos. Ketika orang tua turun dari mobilnya dan menanyakan apa yang bisa dibantu, lalu memberi pertolongan, maka anak yang ikut dalam mobil akan belajar untuk membantu orang lain ketika orang lain mengalami  kesusahan.
Demikianlah 7 tips yang dapat diberikan sebagai cara-cara mendidik anak berkarakter Pancasila. Pancasila tidak boleh hanya diucapkan tetapi terlebih harus dihidupi.
Ketika menuliskan opini ini, Â seorang teman mengirimkan melalui WhatsApp grup sebuah berita yang sekaligus memberi pesan yang persis sesuai dengan yang seharusnya saya tulis di sini. Karena itu saya ingin mengutipnya langsung sebagai pembejaran bagi kehidupan sebagai pendidikan nilai-nilai Pancasila, sebagai berikut: