Bagi Saya menarik sekali ketika Kompasiana mengangkat isu nabung bersama Pacar sebagai topik pilihan. Ada apa sebenarnya hingga topik ini diangkat ke permukaan?
Memang agak dilematis soal menabung bersama ketika masih pacaran. Tapi segala sesuatu mungkin saja terjadi. Kalau kedua orang itu saling terbuka dan percaya, mengapa tidak? Bagi saya tidak jadi soal, kalau hal itu bisa dijadikan sebagai kesempatan belajar bersama.
Kegiatan menabung itu adalah sesuatu yang baik. Untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik, orang mesti menabung. Menabung tidak selamanya dalam bentuk uang.Â
Yang namanya tabungan sifatnya macam-macam. Ada yang permanen artinya tidak boleh diambil sewaktu-waktu tetapi menggunakan jangka waktu tertentu, seperti deposito, hanya bisa diambil setelah jatuh tempo.Â
Misalnya ketika perjanjiannya sekian tahun baru bisa diambil, ya tentu harus disesuaikan dengan isi perjanjian. Ada jenis tabungan yang sesewaktu bisa diambil misalnya bunga harian.
Ada juga tabungan dalam bentuk rumah. Katakanlah rumah masa depan. Semua orang yang akan berkeluarga membutuhkan rumah untuk tinggal. Karena itu ada orang yang memilih menabung dalam bentuk rumah.
Menabung juga tidak selamanya di bank. Arti kata 'menabung' menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menyimpan uang (di celengan, pos, bank, dsb).Â
Ada yang memilih menabung dalam bentuk arisan. Ya itu semua dapat dimengerti sebagai macam-macam tabungan. Yang paling penting adalah tentukan tujuan menabung itu untuk apa?
Kembali ke topik, "Nabung bareng pacar". Â Tentu ada yang pro, tetapi ada juga yang kontra.
Apakah pacaran itu sudah mengarah ke masa depan yaitu tujuannya akan sama-sama membangun keluarga? Ya menurut saya boleh-boleh saja, kan sebagai persiapan bersama.