Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Waisak, Candi Borobudur dan Buddha Gautama

4 Juni 2023   08:54 Diperbarui: 4 Juni 2023   09:16 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Masa kecil Siddharta Gautama (Sumber: Tribun-bali.com)

Candi Borobudur

Di Indonesia, perayaan Waisak tidak bisa dilepaskan dari peranan Candi Borobudur. Pusat perayaan Waisak secara Nasional ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Setiap tahun Candi Boorbudur menjadi saksi bisu kemeriahan hari raya Waisak. 

Sekedar untuk diketahui bahwa Candi Borobudur terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Kota Semarang, atau 86 km di sebelah barat Kota Surakarta, dan   40 km di sebelah barat laut kota Yogyakarta.

Menurut sejarawan, Casparis, Candi Borobudur didirikan oleh seorang raja Sailendra bernama Samaratungga (782-812) beserta puterinya bernama Pramodhawarddhani. 

Para arkeolog sepakat bahwa masa pembangunan candi Borobudur sekitar 775-832 M, sebagaimana dilansir  dalam laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) RI.

Fungsi Candi Borobudur itu sendiri menurut Prof. Soekmono adalah sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama Buddha dari aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang. 

Berziarah ke tempat ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju mencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha.

Siddharta Buddha Gautama

Menarik bahwa pada perayaan peringatan Waisak tahun 2023 ini ada sebuah peristiwa luar biasa yang tidak bisa dilupakan. Peristiwa itu adalah perjalanan inspiratif yang dilakukan para biksu. Mereka berjalan kaki  sejauh ribuan kilometer dari Thailand hingga Indonesia. Tujuannya adalah mencapai Borobudur untuk memperingati peristiwa kelahiran, pencerahan dan wafatnya sang Buddha Gautama.

Apa yang sebenarnya mendorong para biksu ini melakukan aksi luar biasa berjalan kaki melintasi berbagai negara untuk mencapai Indonesia, khususnya ke Borobudur?

Melansir situs Kemenag RI, tujuan para biksu yaitu sebanyak 32 biksu berjalan kaki dari Thailand ke Borobudur adalah sebagai salah satu bentuk perjalanan religi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun