Pada saat inilah sangat terasa suasana doa sebagai ungkapan kebersamaan dalam iman. Sebab hadir di sana semua anggota komunitas basis, anak-anak, remaja, muda-mudi dan orang dewasa, bahkan anak-anak dalam kandungan pun sudah disertakan karena kehadiran ibu-ibu yang sedang hamil sekalipun.
Bahkan di tempat lain, umat secara bersama-sama berdoa sambil mengarak arca Bunda Maria dari satu kampung ke kampung lainnya. Pada saat inilah, anak-anak Maria mengungkapkan sukacita mereka dengan berdoa, bernyanyi dan menari. Dengan demikian kehadiran Bunda Maria dan doa rosario dengan saling mengunjungi semakin mempererat tali kasih dan silaturahmi di antara umat beriman Katolik.
Lagi-lagi sebagai catatan saja. Secara khusus di NTT, ada kalanya bukan hanya rumah umat Katolik yang dikunjungi oleh para pendoa rosario itu. Tetapi mereka juga mengunjungi dan ikut bersama rombongan itu, umat beragama lain, sebut saja umat Kristen Protestan dan umat muslim lainnya yang menerima dan mengakui kesucian Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan.
Demikianlah sebuah ulasan khusus untuk memberi makna pada Bulan Mei sebagai Bulan Maria dalam tradisi umat Katolik.Â
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi para Kompasianer dan pembaca sekalian.
Tuhan memberkati dan Bunda Maria mendoakan kita selalu!
Atambua: 02.06.2023
Referensi:
1. https://www.detik.com/jateng/berita/d-6711982/mengapa-bulan-mei-disebut-sebagai-bulan-maria
2. https://santoyakobus.org/2011/05/bulan-mei-bulan-maria