Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tempat dan Kedudukan Diakon dalam Gereja Katolik

31 Mei 2023   23:29 Diperbarui: 31 Mei 2023   23:38 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perbedaan diakon dan prodiakon dalam gereja Katolik (sumber foto: katolikpedia.id)

DALAM kalender liturgi Gereja Katolik, setiap tanggal 31 Mei dirayakan sebagai Pesta Santa Maria Mengunjungi Elisabet Saudarinya. Pakaian dan warna liturgi yang dipergunakan adalah putih. Putih melambangkan kesucian dan kemurnian hati.

Bersamaan dengan perayaan sukacita Maria mengunjungi Elisabet tersebut, Seminari Tinggi Santo Mikael Penfui, Kupang, Nusa Tenggara Timur menahbiskan 24 orang frater menjadi Diakon.  Peristiwa seperti ini sudah menjadi tradisi atau kebiasaan di lembaga pendidikan calon imam  ini setiap tahun.

Siapakah Diakon itu: arti dan asal usul

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Diakon merupakan nomina (n) atau kata benda yang digunakan khusus dalam bidang atau lingkungan agama Katolik yaitu rohaniwan yang sudah  mendapat tahbisan yang pertama (tingkatnya di bawah imam).

Sedangkan menurut Kamus Teologi Katolik, kata 'diakon' berasal dari bahasa Latin yang berarti pelayan atau melayani. Sudah dipakai atau dikenal sejak zaman para rasul.

Perjanjian Baru menceritakan bahwa pada suatu ketika para rasul meminta semua murid untuk memilih tujuh orang dari antara mereka menjadi diakon yang bertugas untuk melayani meja, supaya para rasul memusatkan pikiran pada doa dan pelayanan Firman (Kis 6:1-6).

Berdasarkan tradisi rasuli ini, pada abad-abad berikutnya Gereja mulai mengenal adanya uskup, imam dan diakon sebagai tokoh-tokoh yang secara resmi menjadi pemimpin dan pelayan umat yang disebut hierarki.

Konsili Vatikan II (1962-1965), khususnya dalam Konstitusi Dogmatik Lumen Gentium (Terang Bangsa-bangsa) artikel 29 dikatakan, "Pada tingkat hierarki yang lebih rendah terdapat para diakon, yang ditumpangi tangan 'bukan untuk imamat, melainkan untuk pelayanan".

Menurut Buku Iman Katolik,  para diakon juga pembantu uskup, tetapi tidak mewakilinya. Sebab para uskup mempunyai dua macam pembantu yaitu pembantu umum disebut imam; dan pembantu khusus disebut diakon. 

Atau dengan kata lain, bisa dikatakan juga bahwa diakon adalah pembantu uskup dengan tugas terbatas. Karena itulah maka tahbisan diakon juga disebut 'tahbisan rendah', karena dia ada pada tingkat hierarki yang lebih rendah.

Menurut teolog Aloysius Purwa Hadiwardoyo (2020:38),  pada tahun 1947 Paus Pius XII sudah menegaskan bahwa diakon, seperti uskup dan imam, menerima Sakramen Tahbisan Suci lewat penumpangan tangan uskup yang disebut Sacramentum Ordinis.

Ilustrasi perbedaan diakon dan prodiakon dalam gereja Katolik (sumber foto: katolikpedia.id)
Ilustrasi perbedaan diakon dan prodiakon dalam gereja Katolik (sumber foto: katolikpedia.id)

Beda Diakon dan Prodiakon

Orang awam sering bertanya-tanya, apakah Diakon sama dengan Prodiakon, kan dua-duanya sama-sama ada dalam gereja Katolik.

Seperti dilansir dalam https://katolikpedia.id, kata prodiakon berasal dari bentukan kata bahasa Latin 'pro' yang berarti 'demi' atau 'untuk', dan kata 'diakon'  yang berarti melayani. Jadi kata prodiakon dapat diartikan sebagai 'untuk melayani'. 

Istilah prodiakon sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang baru bahkan belum dikenal oleh seluruh umat Katolik. Istilah prodiakon ini baru dikenal sekitar tahun 1980-an, khususnya di Keuskupan Agung Semarang.

Kata prodiakon juga merupakan pengembangan dari kata yang sebelumnya dipakai adalah "diakon awam".  

Nah, kalau kata awalnya "diakon awam", maka perbedaannya jelas, antara diakon dan prodiakon memiliki perbedaan yang sangat jelas.

Diakon itu ditahbiskan melalui penumpangan tangan uskup; sedangkan prodiakon tidak ditahbiskan. Ada juga prodiakon perempuan. Sedangkan diakon hanya laki-laki.

Diakon sudah menduduki tahap rendah dari hierarki. Sehari sebelum ditahbiskan menjadi diakon, para frater calon diakon terlebih dahulu mengucapkan janji selibat. Khusus bagi calon diakon  projo. Sedangkan calon diakon dari tarekat sudah lebih dahulu mengikrarkan kaul kekal (selibat).

Sedangkan prodiakon adalah awam yang diangkat oleh uskup untuk melayani di wilayah atau paroki tertentu. Demikian pun tugasnya berbeda dari tugas seorang diakon. Tugas seorang prodiakon adalah  membantu penerimaan komuni kudus dalam rangka perayaan ekaristi atau ibadat komuni. 

Selain itu, prodiakon juga dapat mengirim komuni untuk orang sakit dan memimpin ibadat sabda. Namun seorang prodiakon tidak boleh memberikan berkat publik kepada umat.

Untuk diketahui juga bahwa belum semua keuskupan di Indonesia menerima atau memakai istilah prodiakon. Jabatan ini baru berlaku di kalangan Gereja Keuskupan Agung Semarang.

Kembali ke peristiwa 31 Mei 2023 di Seminari Tinggi Santo Mikael Kupang

Ke-24 frater yang ditahbiskan menjadi diakon itu terdiri dari 9 orang diakon untuk Keuskupan Agung Kupang; 6 orang diakon untuk keuskupan Weetebula; 3 orang diakon untuk keuskupan Atambua; dan enam orang lainnya berasal dari tarekat-tarekat religius. Uskup yang mentahbiskan mereka adalah Mgr. Petrus Turang, Uskup Agung Kupang.

Diantara mereka yang ditahbiskan diakon itu, ada tiga diakon projo dari Keuskupan Atambua yaitu Diakon Marselinus Demetri Mali Pr; Diakon Prudensius Naikofi Pr; dan Diakon Engelbertus Nahak Pr.

Sesuai ajaran teologi katolik, diakon mempunyai tempat dan kedudukan yang khusus dalam gereja, sekaligus bersifat sementara, karena beberapa waktu kemudian mereka akan mendapatkan tahbisan lengkap sebagai imam. Kalau dalam tahbisan diakon, uskup pentahbis hanya menumpangkan tangan; dalam tahbisan imamat, uskup akan mengurapi tangan dan kepala mereka dengan minyak dan penumpangan tangan sebagai kepenuhan Roh Kudus dalam jabatan imamat.

Demikianlah beberapa penjelasan singkat mengenai tempat dan kedudukan seorang diakon dalam gereja Katolik sehubungan dengan peristiwa tahbisan diakon yang terjadi di Seminari Tinggi Santo Mikael Kupang kemarin.

Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat bagi para pembaca dan Kompasianer terkasih.

Atambua: 31.05.2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun