Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merayakan Pentakosta sebagai Hari Keragaman dan Lintas Budaya

29 Mei 2023   21:29 Diperbarui: 31 Mei 2023   09:12 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentakosta, hari kelahiran Gereja, memaknainya dengan pelantikan Dewan Pastoral Paroki (Foto kiriman Rm Sixtus Bere, Paroki KR Haumeni)

Keragaman dan lintas budaya itu juga tercermin dengan pernyataan bahwa ketika mendengar bunyi itu, berkerumunlah banyak orang. Ini tentu sebagaimana biasanya kalau terjadi peristiwa alam seperti itu banyak orang yang berkerumun, mungkin ada yang sekedar ingin tahu apa yang terjadi.

Akan tetapi penulis kisah ini mengatakan bahwa orang-orang banyak itu bingung, karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Karena itu mereka semua tercengang-cengang dan heran.

Bahkan ada yang berkata, "Bukankah mereka yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita, yang terdiri dari orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Mesir dan lain-lain.

Artinya Apa Ini?

Peristiwa yang terjadi 2000 tahun silam itu menunjukkan bahwa perayaan Pentakosta merupakan perayaan besar yang meliputi seluruh bangsa manusia dari berbagai ragam budaya dan bahasa.

Pentakosta, hari kelahiran Gereja, memaknainya dengan pelantikan Dewan Pastoral Paroki (Foto kiriman Rm Sixtus Bere, Paroki KR Haumeni)
Pentakosta, hari kelahiran Gereja, memaknainya dengan pelantikan Dewan Pastoral Paroki (Foto kiriman Rm Sixtus Bere, Paroki KR Haumeni)

Karena itu umat Kristiani menghayati makna perayaan ini sebagai:

Pertama, Hari Raya Kelahiran Gereja Kristen

Gereja Kristen beranggotakan berbagai suku, budaya dan bahasa. Kata Gereja menunjuk kepada orang-orang yang dipanggil Allah dan berkumpul bersama dari setiap penjuru dunia. 

Jadi Gereja menunjukkan keragaman keanggotaan. Gereja itu milik semua orang. Siapa saja boleh menjadi anggota. Terbuka kepada semua orang.

Kedua, Keragaman dan lintas budaya

Kini pada hari Pentekosta, umat Kristiani di mana saja berada mengungkapkan keberagaman budaya itu dengan berpakaian atau berkostum daerah masing-masing. 

Jadi pada hari Pentakosta itu semua umat Kristen yang menghadiri perayaan itu memakai kostum atau pakaian daerah. Misalnya di Paroki Santo Antonius Padua Nela, umatnya terdiri dari orang Tetun, Dawan, Manggarai, Nagekeo, Jawa, dan Batak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun