Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tarian Bidu atau Bilut dalam Tradisi Penerimaan Tamu Kehormatan

5 Mei 2023   23:02 Diperbarui: 6 Mei 2023   09:56 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sejarah tarian bidu asal NTT (NTT news)

Ilustrasi Tarian Bidu Dawan (Arianto's,NTT) 
Ilustrasi Tarian Bidu Dawan (Arianto's,NTT) 

Itulah sebabnya tarian Bilut atau Bidu selalu dipakai sebagai tarian kehormatan dalam acara-acara resepsi, baik kenegaraan maupun keagamaan, termasuk untuk menerima tamu kehormatan.

Dua: Ungkapan Sukacita dan Kegembiraan

Tarian Bidu juga mau mengungkapkan suasana hati yang gembira sebagai tanda sukacita. Maka biasanya juga ditarikan oleh ibu-ibu muda setelah panen raya dilaksanakan.  

Sebagai ungkapan sukacita, selain penari perempuan, ada juga dua atau lebih laki-laki yang ikut terlibat. 

Pada umumnya laki-laki yang ikut menari, bertugas untuk mempersilahkan para tamu untuk ikut menari. Caranya adalah dengan sambil menari mengalungkan selendang pada leher orang atau tamu yang hendak diundang untuk ikut menari. 

Tiga: Sebagai Tarian Persembahan

Salah satu fungsi tarian bidu adalah sebagai tarian persembahan. Pada zaman dulu, gadis-gadis Timor sambil menari mereka mengantarkan persembahan kepada dewa-dewi atau kepada para leluhur. 

Kelak dalam tradisi agama Kristen, tarian bidu pun dipakai untuk mengantarkan bahan persembahan ke altar dalam perayaan suci keagamaan.

Empat: Tarian Bidu sebagai Sarana Pendidikan

Tarian Bidu juga sebagai sarana pendidikan. Untuk itu, tarian bidu mulai divariasi dan dimodernisasi dengan jenis musik modern. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun