Pengantar
Saat ini umat Kristiani sedang berada dalam sebuah masa liturgi yang disebut Masa Adventus. Sebuah masa persiapan menantikan kedatangan Sang Tamu Istimewa ke dalam dunia. Sang tamu istimewa itu secara nyata hadir dalam diri seorang Bayi mungil di kandang Betlehem. Ia itu adalah Yesus Kristus Sang Almasih, Mesias.
Dalam rangka persiapan itu, umat Kristiani melakukan berbagai aksi konkrit. Salah satunya dikenal dengan Aksi Adventus Pembangunan atau disingkat AAP. Aksi Adventus Pembangunan itu biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan dengan tujuan untuk: Olah Iman; Olah Fisik; Olah Uang.
Mengapa ada olah iman, olah fisik dan olah uang.
Disebut olah iman karena selama masa adventus ini, umat Kristiani melakukan kegiatan pendalaman iman yang disebut dengan istilah 'Katekese' yaitu kegiatan sharing pengalaman iman.
Di dalam sharing pengalaman itu mereka (umat yang hadir) menyepakati bersama sebuah aksi nyata berupa kegiatan fisik berupa kerja bakti. Pada tahun 2022 ini kerja bakti itu nyata berupa penanaman bibit/ anakan pohon, baik pohon buah-buahan maupun kehutanan; dan aksi membersihkan lingkungan dari aneka sampah. Itulah yang disebut dengan 'olah fisik'.
Ada juga kegiatan 'olah uang' yang lebih dikenal dengan pengumpulan derma. Menurut wikipedia.com, kata 'derma' berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu 'dharma' yang berarti kebajikan atau amal saleh. Sering disebut juga 'sedekah'. Kata derma diartikan sebagai pemberian kepada orang lain atas dasar kemurahan hati atau niat untuk berbuat baik. Derma itu dapat berwujud barang dan uang maupun jasa yang diberikan secara cuma-cuma tanpa adanya paksaan.
Sehubungan dengan kegiatan 'olah uang', umat Kristiani diharapkan mengumpulkan derma berupa uang pada setiap pertemuan katekese atau sharing pengalaman iman tadi. Satu kali pertemuan katekese, umat dapat mengumpulkan minimal seribu rupiah (1000 rupiah). Karena jumlah minggu adventus ada empat, maka empat kali pertemuan katekese menjadi 4000 rupiah. Kalau setiap umat mengumpulkan minimal Rp 4000, bila suatu paroki (wilayah) memiliki jumlah 3000, maka 4000 dikali 3000 umat menjadi Rp 12.000.000 (Duabelas juta rupiah).
Selanjutnya hasil olah uang itu akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pastoral, termasuk didalamnya bantuan terhadap umat yang miskin atau yang mengalami bencana atau musibah. Dengan demikian, kegiatan olah uang juga berdimensi sosial. Itulah yang menjadi cita-cita dan harapan gereja melalui Aksi Adventus Pembangunan itu.
Aksi Adventus Pembangunan 2022
Pada aksi adventus pembangunan 2022 ini tema AAP yang diusung oleh Keuskupan Atambua adalah 'Lingkungan Bersih, Keluarga Sehat'. Tema ini dipilih karena didasari oleh Ensiklik Paus Fransiskus 'Laudato Si'. Menurut Paus Fransiskus, saat ini bumi tempat kita hidup yang telah didiami oleh 8 miliar umat manusia ini, telah mengalami kerusakan dan kehancuran yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Untuk itu umat manusia diminta untuk melakukan 'sesuatu' demi menyelamatkan bumi ini. Setiap orang hendaknya merasa terpanggil untuk melakukan suatu aksi sekecil apapun, untuk berkontribusi menjadikan 'Bumi, rumah kita bersama'.
Supaya bumi menjadi rumah kita bersama, kita mesti melakukan sesuatu berupa dua olah fisik atau aksi nyata yakni:
Pertama: Kegiatan Menanam Pohon di sekitar atau di halaman rumah, tempat kita tinggal. Adapun pohon yang ditanam itu bisa berupa pohon buah-buahan yang akan berguna untuk menambah penghasilan atau pun gizi keluarga. Selain itu, bisa berupa tanaman obat-obatan atau pun tanaman produksi lainnya.
Setiap umat yang telah mengikuti kegiatan pendalaman iman hendaknya merasa terpanggil untuk melakukan aksi nyata yang bisa untuk silih dosa, tetapi juga untuk memenuhi kegiatan olah fisik itu.
Pada pertemuan AAP minggu pertama dikemas dalam sub tema: "Jangan Menebang Pohon Sembarang". Apabila kalimat ini dijadikan kalimat ajakan, maka akan menjadi "Mari kita menanam pohon". Tindakan negatif berupa penebangan pohon mesti dibarengi dengan tindakan positif 'menanam pohon'.
Kedua: Kegiatan membuang sampah pada tempatnya. Dalam rumusan sub tema pertemuan pendalaman iman dipakai 'Jangan Membuang Sampah Sembarangan'. Aksi nyata kedua ini berhubungan dengan masalah sampah dewasa ini. Sekarang ini persoalan sampah telah menjadi persoalan yang berat. Dunia kita selain dihuni oleh 8 miliar manusia, dipenuhi juga dengan timbunan sampah yang menggunung di mana-mana.
Kita selalu menjumpai sampah berserakan di mana-mana. Tumpukan sampah itu menyebarkan aroma yang tidak sedap yang pada gilirannya bukan tidak mungkin dapat menyebabkan berbagai penyakit. Â Karena itu setiap orang, mulai dari diri sendiri, mewajibkan dirinya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Setiap orang mulai dari anak-anak PAUD, TK, SD, SMP, SMA, OMK dan Orang Dewasa harus tahun dan sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.
Itulah hasil olah iman menjadi olah uang dan akhirnya olah fisik. Kalau ketiga "olah" ini bisa dimaksimalkan dengan baik, maka Aksi Adventus Pembangunan 2022 dapat berdayaguna dan bermanfaat bukan hanya untuk meningkatkan iman, tetapi juga mendatangkan kesehatan bagi umat manusia yang selalu dimulai dari keluarga sebagai komunitas dasar atau basis kehidupan iman.
Penutup
Semoga dengan melakukan ketiga olah: Iman, Fisik dan Uang sebagai persiapan menyongsong kelahiran Yesus sang Mesias pada hari Natal, juga melahirkan kepedulian dan solidaritas kita terhadap kelestarian lingkungan hidup, yang pada gilirannya mendatangkan kesehatan dan keselamatan bagi keluarga umat manusia. Tuhan memberkati kita sekalian.
Atambua: 12.12.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H