Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya 3 Olah dalam Aksi Adventus Pembangunan 2022

12 Desember 2022   12:08 Diperbarui: 12 Desember 2022   13:24 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak turut melestarikan lingkungan hidup (foto: dormarita45. Wordpress.com)

Pada aksi adventus pembangunan 2022 ini tema AAP yang diusung oleh Keuskupan Atambua adalah 'Lingkungan Bersih, Keluarga Sehat'. Tema ini dipilih karena didasari oleh Ensiklik Paus Fransiskus 'Laudato Si'. Menurut Paus Fransiskus, saat ini bumi tempat kita hidup yang telah didiami oleh 8 miliar umat manusia ini, telah mengalami kerusakan dan kehancuran yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Untuk itu umat manusia diminta untuk melakukan 'sesuatu' demi menyelamatkan bumi ini. Setiap orang hendaknya merasa terpanggil untuk melakukan suatu aksi sekecil apapun, untuk berkontribusi menjadikan 'Bumi, rumah kita bersama'.

Supaya bumi menjadi rumah kita bersama, kita mesti melakukan sesuatu berupa dua olah fisik atau aksi nyata yakni:

Pertama: Kegiatan Menanam Pohon di sekitar atau di halaman rumah, tempat kita tinggal. Adapun pohon yang ditanam itu bisa berupa pohon buah-buahan yang akan berguna untuk menambah penghasilan atau pun gizi keluarga. Selain itu, bisa berupa tanaman obat-obatan atau pun tanaman produksi lainnya.

Setiap umat yang telah mengikuti kegiatan pendalaman iman hendaknya merasa terpanggil untuk melakukan aksi nyata yang bisa untuk silih dosa, tetapi juga untuk memenuhi kegiatan olah fisik itu.

Pada pertemuan AAP minggu pertama dikemas dalam sub tema: "Jangan Menebang Pohon Sembarang". Apabila kalimat ini dijadikan kalimat ajakan, maka akan menjadi "Mari kita menanam pohon". Tindakan negatif berupa penebangan pohon mesti dibarengi dengan tindakan positif 'menanam pohon'.

Kedua: Kegiatan membuang sampah pada tempatnya. Dalam rumusan sub tema pertemuan pendalaman iman dipakai 'Jangan Membuang Sampah Sembarangan'. Aksi nyata kedua ini berhubungan dengan masalah sampah dewasa ini. Sekarang ini persoalan sampah telah menjadi persoalan yang berat. Dunia kita selain dihuni oleh 8 miliar manusia, dipenuhi juga dengan timbunan sampah yang menggunung di mana-mana.

Kita selalu menjumpai sampah berserakan di mana-mana. Tumpukan sampah itu menyebarkan aroma yang tidak sedap yang pada gilirannya bukan tidak mungkin dapat menyebabkan berbagai penyakit.  Karena itu setiap orang, mulai dari diri sendiri, mewajibkan dirinya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Setiap orang mulai dari anak-anak PAUD, TK, SD, SMP, SMA, OMK dan Orang Dewasa harus tahun dan sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.

Itulah hasil olah iman menjadi olah uang dan akhirnya olah fisik. Kalau ketiga "olah" ini bisa dimaksimalkan dengan baik, maka Aksi Adventus Pembangunan 2022 dapat berdayaguna dan bermanfaat bukan hanya untuk meningkatkan iman, tetapi juga mendatangkan kesehatan bagi umat manusia yang selalu dimulai dari keluarga sebagai komunitas dasar atau basis kehidupan iman.

Penutup

Semoga dengan melakukan ketiga olah: Iman, Fisik dan Uang sebagai persiapan menyongsong kelahiran Yesus sang Mesias pada hari Natal, juga melahirkan kepedulian dan solidaritas kita terhadap kelestarian lingkungan hidup, yang pada gilirannya mendatangkan kesehatan dan keselamatan bagi keluarga umat manusia. Tuhan memberkati kita sekalian.

Atambua: 12.12.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun