Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang senantiasa menginginkan hal-hal yang baru. Aturan hidup, termasuk aturan kerja pun kini tengah berubah. Manusia dinilai berdasarkan tolok ukur yang baru, tidak hanya berdasarkan tingkat kepandaian, tetapi juga berdasarkan seberapa baik kita mengelola diri sendiri dan berelasi dengan orang lain. Termasuk didalamnya seni merawat diri menjadi nilai jual tersendiri dalam dunia kerja dewasa ini.
Daniel Goleman dalam bukunya "Working With Emotional Intelligence" (1999) mengatakan Kecakapan Emosi adalah kecakapan hasil belajar yang didasarkan pada kecerdasan emosi dan karena itu menghasilkan kinerja menonjol dalam pekerjaan (1999:39).
Menarik bahwa Goleman mengambil contoh kecakapan seorang pramugari. Ia istimewa dalam hal 'pengaruh'. Seorang pramugari mampu membuat penumpang menanggapi apa yang dikehendaki. Intinya ada dua yakni empati yaitu kemampuan membaca perasaan orang lain; dan ketrampilan sosial yaitu kemampuan mengelola perasaan orang lain dengan baik.
Seorang pramugari yang cantik dan awet muda itu memiliki kemampuan untuk melayani pelanggan dan menangani impuls dan emosi pelanggan.
Dalam hal ini penulis juga setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Daniel Goleman di atas, termasuk contoh yang diberikan itu. Awet muda merupakan dambaan setiap orang, apalagi mereka yang sedang berada dalam dunia kerja. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi seseorang ketika bertemu teman lama dan kata-kata yang diucapkan bunyinya, "Wah, kamu ni tetap awet ya!" Atau seorang guru atau dosen, ketika bertemu mantan murid atau mahasiswanya mengatakan, "Bapak/ibu masih tetap awet muda ya!" Biasa jawabannya berupa basa-basi saja, "Oh, begitukah?" atau "Ah, biasa saja kok!" pada hal senangnya bukan main, karena baru saja mendapatkan energi positif dari kata-kata pujian itu. Dan hatinya pun berbunga-bunga...
Rahasia Awet Muda
Ketika bertemu seseorang yang kelihatannya 'awet muda' pada hal usianya tidak muda lagi misalnya sudah di atas kepala 5 alias 50 tahun, entah basa-basi atau betul-betul ingin tahu rahasianya selalu bertanya,"rahasianya apa ya supaya awet muda?" Dan setiap orang yang kita jumpai dan tanyai tentang rahasia awet muda, pasti akan menyampaikan resep atau rahasianya masing-masing. Â Mengapa usia 50 tahun ke atas dianggap tidak muda lagi?
Dalam Alkitab (=Kitab Sucinya umat Kristiani), usia 50 tahun dianggap sebagai usia yang sudah harus dibebaskan dari pekerjaan:
Tuhan berfiman kepada Musa: "inilah yang berlaku bagi orang Lewi: setiap orang yang berumur duapuluh lima tahun ke atas wajib bertugas, supaya ia bekerja pada Kemah Pertemuan, tetapi jika ia berumur lima puluh tahun haruslah ia dibebaskan dari pekerjaan itu, sehingga tak usah ia bekerja lebih lama lagi" (Bil 8: 23-25).
Demikian pun dalam Kitab Mazmur, Nabi Daud mengatakan bahwa  masa hidup manusia tujuh puluh tahun dan jika kuat delapan puluh dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan (Mzm 90:10).
Karena usia 50 tahun tidak muda lagi, maka apabila ada orang yang 'kelihatannya' lebih muda dari usianya, itulah yang memperlihatkan bahwa ia awet muda dan karena itu orang mencari tahu apa resepnya.
Berikut ini adalah resep-resep jitu agar awet muda di usia 50 tahun plus.
 Satu: Bebaskan pikiran dari prasangka dan negatif
Pikir itu pelita hati. Apa yang anda pikirkan, itulah yang akan terjadi. Sebab kata Kitab Amsal, "Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan" (24:14).
Kalau kita bertanya tentang resep awet muda, banyak orang yang kelihatannya awet muda akan dengan spontan mengatakan, "Kita harus berpikiran tenang, positif dan tidak berprasangka negatif". Memang benar, semakin kita berpikir rumit, kepala mudah pening dan otot-otot kepala mulai tegang. Itu artinya tanda-tanda ketuaan semakin nampak.Â
Dua: Â Makan Teratur, Kurangi Gula dan Daging, Makan Buah dan Minum air putih yang banyak.
Seorang senior penulis yang kini sudah pensiun, ketika suatu waktu bertemu, tanpa ditanya beliau langsung mengungkapkan beberapa resep di atas, katanya: "Saudara, kita tidak muda lagi, karena itu usahakan agar makan teratur, tak perlu mewah, asal bernilai gizi. Kurangi yang manis-manis buatan. Jangan makan daging terlalu banyak. Apalagi daging sapi. Usahakan juga untuk selalu makan buah, apa saja, asal segar. Dan jangan lupa minum air putih yang banyak. Setiap hari minimal 8 gelas", katanya menasehati.
Ketika bertemu dengan senior yang lain lagi, memberikan resep yang sama. Betul juga, ya. Ternyata kalau banyak minum air putih, pikiran selalu tenang dan badan terasa segar.
Tiga: Lebih banyak bergerak, jalan kaki secara teratur dan olahraga, termasuk yoga.
Mgr. Anton Pain Ratu SVD (Uskup Emeritus Keuskupan Atambua), kini merupakan Uskup tertua di Indonesia yang usianya per-2 Januari 2023 nanti terpaut 94 tahun. Ketika penulis temui beberapa waktu lalu, beliau menyebutkan beberapa resepnya yakni  selalu bergerak, jalan kaki secara teratur dan olahraga. Perlu diketahui, beliau termasuk setia dan teratur ber-yoga. Dan itu nyata. Diusia ini beliau masih bisa berjalan,memimpin Misa dan memorinya masih sangat kuat.
Empat: Rajin Membaca Buku dan Jangan lupa Berdoa
Ternyata betul, dengan banyak membaca buku, pikiran kita disegarkan, otak kita semakin aktif dan aura kita semakin positif. Itulah awet muda. Pengalaman membuktikan banyak orang yang terus membaca di usia 50 tahun ke atas membuat mereka tetap segar baik pikiran maupun fisiknya. Ternyata betul juga, orang yang setia dan tekun berdoa terlihat tetap awet muda. Lihatlah imam-imam, pendeta dan ustad, mereka adalah orang-orang yang tetap awet muda karena selain tetap semangat dalam hidupnya, memberi semangat kepada orang lain, dan terutama kekuatan itu datangnya dari Allah (Tuhan), sang pemberi semangat.
Benarlah kata Amsal: "Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu" (Ams 3:1-2).
Kata Akhir
Masih terlihat muda pada usia di atas 50 tahun sebenarnya bukanlah sebuah keajaiban, sebab sesungguhnya semua orang bisa mencapainya, asal saja orang setia dan tekun mengembangkan sikap dan praktek hidup yang selaras dengan alam dan menyeimbangkannya pikiran dan batin yang tenang, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Pencipta dengan membaca firman-Nya dan menemuinya dalam doa dan ibadah yang khusuk. Niscaya semuanya akan ditambahkan kepadamu!Â
Semoga bermanfaat bagi kita sekalian! ***
Atambua: 23.11.2022
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H