4) Berikan tantangan yang mendidik
Ada juga pilihan lain yang bisa diberikan orangtua terhadap anak yang mulai berpacaran. Secara bijaksana, orangtua hendaknya memberikan tantangan yang bersifat mendidik kepada anak. Kalau sampai semangat belajar menurun, artinya dengan sendirinya harus berhenti.Â
Atau anak ditantang untuk membuktikan bahwa nilai ujian akhir semester tetap tinggi, kalau tidak maka dengan sendirinya berhenti. "Anda harus malu terhadap pacarmu, kalau ternyata nilainya baik, dan kamu nilainya buruk."
5) Memantau media sosial yang digunakan anak
Dewasa ini media sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Ketika orangtua tahu bahwa anak mulai berpacaran, maka pantauan terhadap media sosialnya harus lebih ketat. Orangtua harus memeriksa handphone anak sewaktu-waktu untuk mengetahui konten-konten apa saja yang ada di HP-nya.Â
Selain itu dapat juga mengetahui chatting-chatting yang mereka lakukan di media sosial. Bisa saja karena perkembangan media sosial, bukan tidak mungkin anak menyimpan gambar-gambar atau video-video yang tidak pantas dibaca atau ditonton oleh seorang remaja atau pelajar. Di sinilah peran orangtua memantau media sosial yang digunakan anak.
6) Mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan rohani dan pendidikan iman
Di atas semuanya itu, pendidikan iman dan kerohanian sangatlah penting. Kepada anak harus diajarkan penting doa baik pribadi maupun bersama, termasuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan rohani pelajar, misalnya rekoleksi, ret-ret remaja, latihan koor dan lain-lain yang sifatnya menyibukkan diri, namun berdampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan iman.
Itulah enam hal yang perlu diketahui dan dilakukan orangtua terhadap putra atau putrinya yang mulai berpacaran.Â
Berpacaran itu pada dasarnya baik, namun perlu diikuti dengan awasan-awasan yang bersifat edukatif untuk membantu agar orangtua dapat menjalankan fungsinya secara baik dan benar, demikian anak dapat memahami kedudukannya sebagai remaja dan pelajar.Â
Ketika masing-masing menjalankan fungsi dan perannya dengan baik, maka di situlah letak keberhasilan dari suatu pendidikan yang baik dan benar.