Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Musim Hujan Telah Tiba, Mari Hijaukan Bumi Mulai dari Pekarangan Rumah Kita

7 Oktober 2022   18:25 Diperbarui: 9 Oktober 2022   00:15 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah, ilustrasi halaman, ilustrasi halaman depan rumah. (sumber: SHUTTERSTOCK / Susan Schmitz via kompas.com)

Jangan tunggu lagi.
Inilah waktu yang tepat.
Waktu yang dijadikan Tuhan.
Jangan menunda-nunda lagi.

Seperti dahulu diserukan Yohanes Pembaptis dari Padang Gurun: "Persiapkanlah jalan untuk Tuhan".

Menanam sayur-sayuran  di pekarangan rumah sendiri (foto: kiriman Gusti Rikarno)
Menanam sayur-sayuran  di pekarangan rumah sendiri (foto: kiriman Gusti Rikarno)

Pada tahun 1970-an, ketika Gubernur Nusa Tenggara Timur, El Tari yang terkenal dengan semboyan: "Tanam, tanam, tanam" memacu masyarakat NTT untuk mengubah tanah NTT yang gersang menjadi tanah yang subur.

Hijaukan bumi mulai dari pekarangan rumah kita (foto kiriman Gusty Rikarno)
Hijaukan bumi mulai dari pekarangan rumah kita (foto kiriman Gusty Rikarno)

Lalu di era 1980-an, mendiang Gubernur Ben Mboy sekali lagi memacu masyarakat NTT untuk melakukan berbagai penghijauan yang terkenal dengan "Operasi Nusa Hijau dan Operasi Nusa Makmur". Itu semua berhubungan budaya menanam. Bagaimana membiasakan masyarakat untuk menanam sebagai lawan dari budaya menebang pohon.

Apa saja yang kita tanam sekarang, pada musim hujan ini pasti akan tumbuh. Untuk itu pesan katekese persiapan Natal 2022 adalah "Mari menanam mulai dari pekarangan rumah kita sendiri". 

Semua yang kita tanam, misalnya sayur-sayuran, pohon buah-buahan,  aneka bunga, pohon pelindung, dan lain-lain akan berguna bagi kita sendiri sekarang dan kelak untuk anak-anak serta cucu-cucu kita ke depan. 

Siapa yang menanam, dialah yang akan menuai pula. Dia pulalah yang akan menikmati hasilnya.  Berbahagialah orang yang menanam dengan sukacita karena karena ia akan menuai dengan sukacita pula.

Ayat emas: "Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat air yang berlimpah-limpah, supaya ia bercabang-cabang dan berbuah dan supaya menjadi pohon anggur yang bagus" (Yeh 17: 8). 

***

Atambua: 07.10.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun