Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Beriman Tangguh dan Solider?

12 September 2022   13:54 Diperbarui: 12 September 2022   14:11 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari ini sedang berlangsung sebuah perhelatan nasional bertajuk Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia ke 12 atau biasa disingkat PKKI XII. Pertemuan yang menghadirkan para Imam dan Katekis dari seluruh Indonesia ini bertempat di Muntilan, Jawa Tengah mulai tanggal 09 s/d 14 September 2022.

Tema yang diusung adalah Beriman Tangguh dan Solider. Katekese Membina Murid-Murid Missioner. Sesi-sesi dibagi atas empat yaitu mengenalkan, mendengarkan, mendiskusikan dan bertindak.

Pada sesi mengenalkan, panitia menyampaikan alur pertemuan dan kilas balik sejarah PKKI baik dalam ajaran, berita maupun dokumentasi dalam pembukaan kegiatan. 

Sesi kedua Mendengarkan berupa ceramah dan pengajaran dari para narasumber seperti Prof. Dr. FX. Eko Armada Riyanto,CM; Rm. Aloys Budi Purnomo dan Ibu Lysti dari NU tentang Moderasi Beragama. Selain itu ada panelis bdrbagi pengalaman dari Rm. Martinus Sutomo dari Keuskupan Agung Semarang; Rm. A.P. Danang Bramasti SJ dari Sekolah Kanisius dan Sr. Maryati CB dari Syantikara Youth Center (SYC). 

Sebenarnya panitia dan para peserta sangat mengharapkan kehadiran Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo untuk memberikan sambutan dan pencerahan, namun  kerinduan mereka akhirnya sedikit terobati dengan ucapan salam dan sapaan beliau melalui Zoom. Itupun patut diterimakasih.

Sesi ketiga Mendiskusikan. Tiap-tiap regio mendiskusikan tiga hal berupa cerita sukses atau Success Story dari masing-masing keuskupan mengenai penggunaan media digital dalam pewartaan; moderasi beragama dan penanganan covid 19 dan krisis kemanusian lainnya. 

Tantangan yang dihadapi baik external maupun internal dalam hal media digital, moderasi beragama dan penanganan covid serta krisis kemanusiaan lainnya. Dan bagaimana solusi atau jalan keluar dalam mengembangkan atau mengatasi masalah-masalah tersebut.

Dan sesi keempat adalah tindakan. Pada sesi ini dihasilkan rencana tindak lanjut yang konkret apa yang dilakukan di keuskupan-keuskupan masing-masing dalam hubungan dengan media digital, moderasi beragama dan pandemi covid 19  serta krisis kemanusiaan lainnya.

Teknologi Digital yang terus berkembang

Tantangan sekaligus peluang yang dihadapi Gereja saat ini adalah makin pesatnya teknologi informasi khususnya teknologi digital. Hal ini semakin mendesak dan menantang ketika dunia diterpa pandemi covid 19. 

Peran media digital semakin terasa. Bagaimanakah sikap gereja dalam hal ini? Gereja tidak bisa menutup mata terhadap perkembangan ini. Perubahan akibat teknologi baru harus diterima yang bisa jadi energi segar dan imaginasi baru untuk pewartaan Injil.

Katekese Membina Murid-Murid Misioner

Para katekis pewarta menyadari bahwa berbagai tantangan itu menjadikan gereja misioner. Gereja memperhatikan bahwa setiap kegiatannya memiliki makna intrinsik untuk evangelisasi dan misioner. Karena kegiatan misioner adalah paradigma dari karya gereja maka seharusnya katekese juga merupakan pelayanan psda evangekusasi baru. Dari sinilah katekese harus terbuka kepada perjumpaan pribadi dengan Tuhan.

Paus Fransiskus melalui Evangelii Gaudium no. 24 mengundang kita untuk melakukan apa yang disebut sebagai pembaharuan misioner sehingga kita pun menjadi Gereja yang bergerak keluar menuju ke pinggiran yaitu gereja yang terlibat dan mendukung, yang berbuah dan bersukacita.

Maka marilah kita mencari dan menemukan jalan-jalan baru dalam memanfaatkan mefia digital untuk melakukan misi yang bukan eksklusif melainkan inklusif melalui moderasi beragama untuk keluar dari abeka krisis kemanusiaan dengan beriman tangguh dan solider. Untuk mencapai tujuan itu tiada jalan lain ke Roma yang paling berkenan selain jalan komunikasi iman membina murid-murid misioner.

Semoga hasil-hasil dari Pertemuan Kateketik Keuskupan se Indonesia ke 12 yang dihadilkan di Muntilan yang lebih dikenal dengan Betlehem Von Java dapat membawa angin pembaharuan bagi kakekese di Indonesia yang makin digital dalam semangat moderasi beragama.

Semoga informasi sederhana dapat berguna sebagai informasi awal. Salam Moderasi beragama.

Muntilan, 12.09.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun