Ada yang menyajikan aneka penganan dan makanan ringan dengan nama dan label yang beraneka ragam: ada Kacang Sembunyi "Erna Snack", ada pisang coklat khas Maranata; ada cemal cemil  dari sisa-sisa hostia, dan lain-lain.
Itu semua menjadikan arena pekan pameran pendidikan ekonomi kreatif ke-7 ini tak pernah sepi manusia pengunjung baik pada siang hari maupun pada malam hari.
Pelajaran yang dapat dipetik dari P3EK-Keuskupan Atambua ini adalah:
1. Kerja Sama berbagai pihak. Event apa pun yang terselenggara, bila tidak melibatkan banyak pihak untuk berkolaborasi, tidak akan menjadikan besar event tersebut.
2. Kerja Keras panitia penyelenggara. Tanpa kerja keras dari panitia penyelenggara, niscaya semua yang direncanakan dengan baik akan terlaksana sesuai rencana.
3. Â Kerja Cerdas dari setiap peserta stand untuk menarik perhatian pengunjung pada standnya.
Tiga hal ini kiranya menjadi perhatian dan sekaligus pembelajaran yang terus menrus agar pada tahun-tahun mendatang menjadikan arena Pekan pameran pendidikan Ekonomi Kreatif keuskupan Atambua ini semakin menarik sehingga bukan tidak mungkin mendatangkan investor demi menambah pendapatan umat/masyarakat untuk mencapai visi dan misi Keuskupan Atambua yaitu Umat Allah Keuskupan Atambua  semakin Unggul, Cerdas, dan Sejahtera dalam terang iman dan persahabatan kristiani; melalui meningkatkan Pendidikan Integratif, Pemberdayaan Ekonomi Kreatif; dan Mewujudkan Persaudaraan kristiani.
Ayo para Kompasianer datang ya pada arena Pekan Pameran tahun 2023.Â
Kami siap menanti kehadiran para Kompasianer untuk Kopdar.***
Atambua: 04.09. 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H