Aplikasinya Bagi Kehidupan Atoin Meto di TimorÂ
Masyarakat Atoin Meto di Timor semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Berhadapan dengan aneka kemajuan itu, Tanah Timor yang dahulu disanjung-sanjung sebagai Timor Manise karena hasil Cendana dan Madu melimpah.
Kini wajah Timor telah berubah. Ketika musim hujan tiba semua petani senang dan bergembira karena di mana-mana pemandangan nan hijau.Â
Kawanan sapi, kambing dan kerbau merumput dengan lahapnya. Namun bila kemarau tiba, di mana-mana terdapat 'nusa hitam' karena kering kerontang dan menyebabkan kebakaran di mana-mana.
Maka, melalui kearifan lokal "tmeoup tabua" dan nilai-nilai luhur Pancasila yang dianut bangsa kita, penulis mengajak para anak-anak, generasi muda dan orang dewasa Timor, marilah kita bersama-sama singsingkan lengan baju untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk merawat bumi rumah bersama dengan kearifan lokal "Tmeoup Tabua", "Aim ok-oke kit tmeouptabua, he tafena hi' pah meto he nao mat nok alekot". ***
Sumber Bacaan:
1. Bele, Antonius (2006). Olah Ulah Bunga Rampai Refleksi Iman, Moral dan Filsafat Pembangunan. Kupang: Gita Kasih.
2. Sanak, Yohanes (2020). Kerajaan Bikomi dan Budaya Puah Manus Dalam Relasi Kuasa Usif-Amaf. Jakarta: Seven Books
3. Sa'u, Tefa, Andreas (2004). Di Bawah Naungan Gunung Mutis. Ende: Nusa Indah.
4. Sa'u, Tefa, Andreas (2020). Kamus Uab Meto Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Percetakan Negara Indonesia.