Menurut saya, dengan penerapan WFH sebagai akibat lanjutan dari pandemi Covid-19, menjadi karya kreatif yang harus ditunjukkan oleh para ASN kita yang lebih berorientasi pada hasil (outcome) bukan pada proses atau kehadiran berdasarkan daftar hadir di kantor.
WFH juga perlahan-lahan  menerapkan kebijakan kerja berbasis data seluler untuk segenap wilayah Indonesia. Maka dengan sendirinya pemerintah perlu mengambil langkah serius terhadap para operator selular kita yang beroperasi di Indonesia untuk mengoptimalkan pelayanan mereka di seluruh pelosok Nusantara, supaya tidak ada wilayah yang masih kesulitan mengakses internet. Sebab WFH hanya bisa berjalan optimal, bila akses internet tidak menjadi hambatan lagi.
Jadi Working From Home yang diterapkan pasca Lebaran 2022 itu akan berdampak positif bagi para Aparatur Sipil Negara, ASN Â apabila mereka betul-betul bekerja secara kreatif dari rumah, bukan semata-mata karena mau menghindari kemacetan di ibukota Jakarta.Â
Kalau demikian prakteknya, WFH akan menjadi waktu kerja yang efektif bila tiga hal yang ditawarkan oleh RD. Inosensius I. Sigaze dapat dilaksanakan yaitu:
Pertama, pentingnya komitmen pribadi ASN. Â Sejauhmana seorang ASN Â berkomitmen untuk melakukan kerja dari rumah secara efektif? Untuk itu tentu dia harus menentukan ruang kerja yang mendukung yang terpisah dari ruang makan atau ruang umum lainnnya sehingga bisa dipantau. Selain itu, penerapan jam kerja yang mengharuskan seorang ASN bertanggungjawab dengan jam kerja untuk berada di ruang kerja sehingga fokus bekerja.
Kedua, perhatikan jam istirahat, makan dan pause. Soal displin waktu menurut Romo Ino, perlu diperhatikan sehingga perlu ada jam makan, istirahat dan pause, tidak dicampuradukan pada saat WFH demi menopang vitalitas kerja.
Ketiga, Tertib dalam berkontak personal dengan urusan lain yang bukan urusan kantor. WFH sangat terbuka kemungkinan orang akan leluasa bekerja sehingga satu hal yang bisa saja rawan terjadi adalah soal menerima telpon saat jam WFH. Â Karena itu, sekali lagi saya sepakat dengan Romo Ino alias Inosensius L. Sigaze, agar sebaiknya pada saat WFH, HP yang berkaitan dengan urusan pribadi dinonaktifkan. Mungkinkah demikian?
Saya secara pribadi menganjurkan ketiga hal itu bisa dilakukan, apabila ASN yang WFH belum memiliki komitmen, displin dan
 tanggungjawab yang kreatif dan optimal. Tetapi bagi ASN kita yang kreatif, ketiga hal yang ditawarkan Romo Ino itu hanya menjadi awasan dan panduan. Terima kasih. Selamat melakukan WFH, dengan catatan, Meski WFH, ASN harus tetap Kreatif dan Optimal bekerja demi Negara, bangsa dan keluarga tercinta. Salam WFH.
Atambua, 12.05.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H