Bagaimana caranya?
1) Â Melalui promosi dan kampanye pencegahan sejak dini
Stunting pada anak dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan otaknya. Anak kelihatan normal namun kenyataannya ia lebih pendek dari anak-anak seusianya. Memangnya anak yang salah?
Tentu saja tidak. Maka dalam promosi dan kampanye pencegahan stunting harus dimulai dari orang tua dalam hal ini ibu hamil. Karena banyak ibu hamil, terutama di kampung-kampung sangat minim pengetahuannya dalam hal kesehatan.
Pada hal sejak dalam kandungan bayi sudah membutuhkan banyak nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mencapai itu, seorang ibu hamil sendiri harus berada dalam kondisi sehat dan bergizi baik.Â
Bagaimana hal itu bisa terjadi, bila ibu hamil sendiri kekurangan zat gizi. Maka ia tentu tidak bisa memberikan gizi yang baik kepada bayi yang ada dalam kandungannya. Jadi pada tahap promosi dan kampanye ini lebih ditujukan kepada para ibu hamil dan calon ibu hamil.
2. Â Penyiapan asupan gizi yang memadai bagi anak
Persoalan pertama sudah dilewati. Kalau anak lahir dengan kekurangan gizi maka tahap kedua adalah pemberian asupan gizi yang seimbang bagi anak.Â
Bagaimana kalau keluarga tidak bisa menyediakan sesuai kebutuhan? Apakah ini hanya ditanggungkan kepada pemerintah? Tentu saja semua masyarakat mesti ikut bertanggung jawab. Karena itu sangat dibutuhkan program donasi. Supaya dengan itu kita membantu pemerintah menyiapkan makanan bergizi yang sumbernya dari buah-buahan, bubur nasi, kentang atau roti.Â
Selama ini salah satu MPASI yang diklaim mampu mencegah resiko stunting pada anak adalah telur. Maka penyediaan dan donasi telur sangat dibutuhkan. Ayo mari berdonasi telur kepada PAUD-PAUD terdekat yang ada di sekitar kita supaya membantu anak-anak mencegah stunting.
3. Â Mengontrol waktu bermain anak di rumah