Pribadi terhindar dari virus dan tidak juga tertular kepada orang lain. Karena itu, hendaknya di Gereja-gereja mulai menyiapkan lagi masker, supaya apabila umat yang datang mengikuti kebaktian atau Misa tanpa masker, diberikan. Satu masker menyelamatkan banyak orang!
Dua: Mencuci tangan dengan air yang mengalir. Di Gereja dan tempat-tempat umum masih terus disediakan air untuk mencuci tangan. Tapi sayang, tidak banyak orang memanfaatkan air yang disiapkan itu. Sekali lagi, mereka katakan corona sudah lewat. Pada hal sudah hampir datang lagi adiknya yang bernama Omicron.Â
Tiga: Menjaga Jarak. Bukan hanya jarak tempat duduk di dalam rumah ibadat. Tetapi juga di luar sana. Naifnya, di dalam rumah ibadat ada jarak, tetapi di pasar dan di pesta tidak ada jarak. Karena itu, ditegaskan lagi, agar segala macam keramaian masyarakat dan pesta ditiadakan. Himbauan itu bukan hanya datangnya dari pemerintah tetapi juga dari pimpinan agama.
Empat: Vaksinasi harga mati. Bagi yang belum mengikuti vaksinasi, ayo secepatnya ikut. Biar Natal dengan tenang, karena kita semua sudah vaksin.
Dengan mematuhi prokes secara ketat kita bisa terhindar dari Omicron dan mengucapkan Selamat Natal, Selamat Datang Tuhan Yesus. Dengan Yesus, Omicron dilenyapkan!Â
Maka sekali lagi kepada temanku yang ada di kampung, ayo mari kita ketatkan Prokes. Jangan andalkan Sopi Kepala. Sopi kepala bisa menjadi "hand sanitizer". Jadi bukan untuk diminum tetapi untuk disemprotkan pada tangan! Pasti bisa.
Atambua, 3 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H