Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remah-remah Kehidupan (26)

21 November 2021   23:01 Diperbarui: 21 November 2021   23:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KISAH SEORANG PELONCAT INDAH 

 KISAH

Kisah seorang peloncat indah yang cukup terkenal, tapi karena sibuk, dia melupakan Gereja dan Tuhannya. Oleh pelatihnya sering diingatkan, tapi tidak pernah dihiraukannya.

Suatu hari yang masih gelap, dia mau berlatih di salah satu kolam renang indoor. Dia naik ke tangga untuk menuju papan loncat yang cukup tinggi. Hari masih gelap. Cuma ada cahaya remang-remang. Dia membelakangi kolam renang  dengan maksud mau loncat membelakangi dan kakinya bergeser pelan ke ujung papan dan merentangkan ke dua tangannya bersiap-siap untuk terjun. 

Ketika dia menatap ke depan di sana ada dinding dia melihat bayangan dirinya sendiri yang sedang merentangkan tangan dan kelihatan persis seperti sebuah salib.

Dia tersentak dan tiba-tiba timbul suatu perasaan merasa bersalah, karena tiba-tiba teringat kata-kata nasehat pelatihnya untuk berdoa dan pergi ke gereja.

Dia tertunduk sedih dan berlutut menangis, menyesal dan berdoa kepada Tuhan.

Cukup lama......Hingga terang pagi menerangi sekitarnya. Setelah sekian lama dia merasa lega dan mulai berdiri untuk melanjutkan latihannya.

Dia menoleh ke bawah dan dia kaget luar biasa, karena air kolam renang kosong.

Hari itu memang adalah hari di mana kolam di cuci. Dia menangis terharu, karena tangan Tuhan sudah menyelamatkan dia tepat pada waktunya.

PESAN UNTUK HIDUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun