Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sinode Para Uskup Gereja Katolik Se-Dunia

26 Oktober 2021   09:53 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:01 4704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Umat Katolik se-dunia boleh bersukacita dan berbangga karena Paus Fransiskus, selaku Pimpinan Gereja Katolik sedunia telah membuka dengan resmi Sinode Para Uskup sedunia di Vatikan, Roma, 10 Oktober 2021. Sinode Biasa XVI Para Uskup tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2023, namun membutuhkan persiapan selama dua tahun penuh. 

Sinode ini bertema: "For a Synodal  Church: Communion, Participation, Mission". Sri Paus Fransiskus meminta agar seluruh Gereja partikular terlibat mempersiapkan dan melaksanakannya. Paus mengajak seluruh Gereja merenungkan tema yang menentukan bagi hidup dan misinya: "Jalan sinodalitas inilah yang diharapkan Allah dari Gereja millenium ketiga".

Menurut Paus,  perjalanan yang mengikuti pembaharuan  Gereja sebagaimana diusulkan Konsili Vatikan II, dipandang sekaligus sebagai Rahmat dan Tugas, dengan berjalan dan merefleksikan bersama perjalanan yang telah dilaluinya,  Gereja akan mampu belajar melalui pengalamannya proses-proses mana yang dapat membantu menghidupi persekutuan, mewujudkan partisipasi dan membuka diri untuk bermisi. Bagi Paus Fransiskus, berjalan bersama akhirnya menjadi tindakan yang paling efektif dalam memberlakukan dan memanifestasikan hakikat Gereja sebagai Umat Allah yang sedang berziarah menuju Rumah Bapa dan misioner.

Tujuan utama tahap pertama sinode ini adalah menggerakkan sebuah proses mendengarkan seluas mungkin yang bertujuan untuk mengumpulkan kekayaan pengalaman 'berjalan bersama yang dihidupi'. proses ini harus melibatkan para gembala dan umat beriman di seua bidang karya dan level: Keuskupan, Paroki, Lingkungan dan Komunitas. 

Yang terpenting juga adalah mendengarkan suara orang muda, orang miskin, kaum perempuan. Bukan hanya mereka yang memiliki peran atau tangggung jawab dalam Gereja, tetapi juga mereka yang tersingkir dan tak pernah didengarkan suaranya. Maka  tentu saja sinode ini  tidak bertujuan untuk menghasilkan dokumen tetapi untuk menumbuhkan mimpi-mimpi, membangkitkan visi, mengembangkan harapan, membalut luka, menjalin hubungan bersama, belajar satu sama lain, menghangatkan hati dan memberi kekuatan satu sama lain.

Adapun agenda yang akan dilakukan di Sinode Tingkat Keuskupan adalah sebagai berikut:

1. Awal Oktober  2021: Studi Dokumen dan Pembentukan Tim Sinode Keuskupan

2. 17 Oktober 2021: Perayaan Ekaristi  di Gereja Katedral Pembukaan Sinode di Tingkat Keuskupan.

3. Akhir Oktober 2021: Discerment Tim Sinode Keuskupan, Penentuan Jalan dan metode Sinode

4. November-Desember  2021: Sosialisasi Pelaksanaan Sinode dan Pertemuan Sinodal di Seluruh Keuskupan

5. Januari 2022: Jumpa Umat dan Pengumpulan Hasil Pertemuan sebagai Dokumen kerja-Pra Sintesis

6. Februari 2022: Pertemuan Pra Sinodal Tingkat Keuskupan

7. Maret 2022: Sintesis Final Sinode Keuskupan dikirimkan ke KWI.

Dalam pertemuan atau jumpa umat ini diterangi oleh Sabda Tuhan dan didasarkan atas tradisi, yang berakar pada kehidupan konkret Gereja, ada sejumlah pertanyaan mendasar dijawab bersama, yakni:

a. Sejauhmana Gereja kita  bergerak secara bersama sebagai sebuah Gereja Sinodal untuk mewartakan Injil?

b. Peristiwa atau pengalaman apa di dalam Gereja kita yang menarik perhatian anda belakangan ini?

c. Dari pengalaman atau peristiwa tersebut temukanlah: sukacita, kesulitan, hambatan atau luka yang ditimbulkan.

d. Apakah anda menemukan wawasan baru atau pencerahan untuk kehidupan anda?

e. Apakah Roh Kudus menggemakan sesuatu melalui peristiwa itu? Apa yang diminta dari kita? Perubahan-perubahan apa ke depannya yang harus kita lakukan? Langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh Gereja kita?

Selain pertanyaan mendasar itu, dalam proses Sinode ini membutuhkan paling kurang empat (4) hal  yakni: pertama, Doa Komunal dan Liturgi yang disiapkan untuk mendengarkan dan memohon inspirasi Roh Kudus; kedua, Fasilitator yang dipastikan memahami dengan baik seluruh proses Sinode untuk membantu umat mengungkapkan pengalaman mereka; ketiga, Dialog atau Percakapan Rohani yang aktif, reflektif dan penuh perhatian serta membuahkan penegasan rohani bersama; dan keempat, Notulis yang baik dan handal untuk merangkum dan meneruskannya ke Tim sinode Keuskupan. 

Paus juga berharap seluruh proses sinode ini pada akhirnya mendorong apresiasi dan apropriasi buah-buah pengalaman sinode ini di tingkat universal, regional, nasional dan lokal.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun