Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remah-Remah Kehidupan (8)

27 September 2021   22:16 Diperbarui: 27 September 2021   22:21 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiada berkat yang lebih besar mengisi kehidupan perkawinan Anda daripada cinta Anda berdua sebagai suami istri, cinta yang suci, setia sampai akhir. 

Semoga cinta yang mendasari Anda bergandengan tangan dan menyatukan hati hari ini tidak pernah padam, tetapi bertumbuh semakin kuat dan mendalam dari waktu ke waktu. D

an bila cinta sejati serta semangat melupakan diri dalam pengorbanan sejati membimbing setiap langkah Anda, Anda boleh mengharapkan kegembiraan yang melimpah ruah yang mungkin diperoleh manusia dalam hidup yang penuh cobaan ini. 

Sisanya serahkanlah kepada Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan Anda: Tuhan akan mendampingi Anda seumur hidup dengan cinta-Nya dalam Sakramen yang akan Anda terima sekarang ini.

Salam manis dari Pembimbingmu!

PESAN UNTUK HIDUP:

1.   Saat-saat memasuki hari pernikahan adalah saat yang khusus dan sering menegangkan. Di saat seperti ini kedua calon mempelai membutuhkan banyak pendampingan dan peneguhan.

2.   Saat pertama memasuki bahtera keluarga merupakan saat yang menentukan, akan jadi apakah keluargamu nanti. Maka berlaku nubuat Plato: "Apa yang akan terjadi di masa depan keluargamu, sangatlah tergantung dari apa yang Anda pikirkan saat ini".

3.   "Bukanlah sesuatu yang berlebihan bila dikatakan bahwa  citra diri yang positif dan kuat adalah persiapan terbaik bagi sukses dalam kehidupan" (Dr. Joice Brothers).

4.   Setiap nasehat dan petuah merupakan bekal ziarah tiada akhir yang sangat berguna. Sebab itu, ingatlah: "Pernikahan adalah refleksi keindahan hati Allah itu sendiri".

5.   Konfusius (551-479 SM) pernah berkata: "Yang kaukatakan, aku lupa. Yang kautunjukkan, aku ingat. Yang kauberikan kulakukan, aku mengerti".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun