Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remah-Remah Kehidupan (8)

27 September 2021   22:16 Diperbarui: 27 September 2021   22:21 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SURAT UNTUK CALON PASUTRI

 KISAH

Tim Kursus Persiapan Perkawinan di Paroki Antonius Padua baru saja menyelesaikan materi terakhir kursus persiapan nikah bagi para calon suami istri. 

Pastor Paroki memberikan nasehat terakhir sebelum menutup kursus tersebut. Pada kesempatan itu Pastor Paroki membacakan sebuah surat yang ditulisnya sendiri dan ditujukan kepada para calon pasutri, sebagai berikut:

Sahabat-sahabatku yang baik, 

Anda berdua akan segera memasuki kehidupan bersama yang sangat suci, tetapi juga sangat menantang. Sangat suci karena diadakan oleh Tuhan sendiri; sangat menantang karena akan mengikat Anda berdua untuk seumur hidup dalam satu hubungan yang demikian rapat dan demikian intim, sehingga akan menentukan hidup Anda di masa yang akan datang. 

Masa tersebut dengan semua harapan dan kekecewaan yang terkandung di dalamnya, keberhasilan dan kegagalannya, kegembiraan dan kesedihannya, kini masih belum tampak oleh mata, tetapi Anda tahu bahwa semua itu merupakan bagian tidak terpisahkan dari setiap kehidupan manusia, termasuk juga bagian kehidupan Anda. 

Oleh karena itulah, karena belum mengetahui apa yang bakal terjadi, Anda menerima satu sama lain dalam untung dan malang, dalam kelimpahan dan kesulitan hidup, dalam keadaan sehat dan sakit, seumur hidup Anda.

Sejak saat ini Anda berdua saling memiliki: Anda berdua akan menjadi sehati, sejiwa, serta satu dalam cinta kasih. Apapun pengorbanan yang Anda jalani sejak sekarang untuk menyiapkan hidup Anda berdua, lakukanlah dengan kebesaran jiwa. 

Pengorbanan memang sulit dan tidak pernah mengenakkan. Hanya cinta dapat meringankannya; cinta sejati bahkan mengubahnya menjadi sesuatu yang menggembirakan. Karena cinta, kita mampu memberikan diri dengan sepenuhnya. 

Dan bila cinta itu sempurna, maka pengorbanan pun menjadi sempurna pula. Tiada cinta yang lebih besar daripada cinta orang yang menyerahkan hidupnya bagi sahabat-sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun