Mohon tunggu...
Yos Asmat Saputra
Yos Asmat Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Announcer

terus menulis, Penyiar Radio, motivator & Mc

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Belajar Fokus pada Penjual Kue Onde

18 November 2014   18:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1416302668666289818

[caption id="attachment_376320" align="aligncenter" width="654" caption="Ilustrasi wirausaha. (Shutterstock)"][/caption]

Sebut saja namanya Joni, seorang penjual ke onde yang saya kenal beberapa tahun lalu. Saat bertemu pertama kali di angkutan kota (angkot), Joni adalah seorang cleaning servise di salah satu perguruan tinggi negeri di Depok. Tiap kali bertemu, bapak dua anak ini selalu membawa satu box plastik berisi kue onde yang dia akan jual di KRL ekonomi (ketika masih beroperasi) selama perjalanan menuju tempat kerjanya. Dan biasanya, kue onde buatannya sudah habis sebelum kereta tiba di stasiun tujuan.

Joni sengaja menjual kue untuk menambah penghasilannya sebagai cleaning service yang dirasa sangat kurang. Ia belum memaksimalkan keahliannya membuat kue onde menjadi profesi utama. Sampai akhirnya, saya bertemu Joni dan memberikannya masukan untuk fokus mengelola kuenya dari pada pekerjaan cleaning servise.

Saya katakan padanya, kue buatannya sangat enak tidak kalah dengan kue buatan toko. Mengapa tidak membuat lebih banyak dan titipkan kuenya ke kios-kios makanan yang ada di stasiun kereta api, waktu itu kios di stasiun belum ditertibkan.

Rupanya, joni mau mendengarkan nasehat saya untuk fokus pada usaha kue. Dan setelah beberapa tidak bertemu Joni telah menjalankan usaha kuenya dengan menitipkan di kios-kios stasiun kereta api. Dalam sehari bisa mencapai10 sampai 15 box kue yang ia titipkan pada pagi hari dan sore harinya ia tinggal mengambil setorannya.

Saat usahanya sudah berjalan bagus, ternyata ada penertiban kios di seluruh stasiun kereta api di Jabodetabek sehingga ia mengalami kendala penjualan. Untunglah, kondisi tersebut tidak berlangsung lama karena ia merubah strategi dengan menitipkan kuenya pada penjual kue di luar stasiun termasuk ke warung-warung di perumahan.

Joni terus fokus berjualan kue bahkan ia bercita-cita ingin memiliki toko kue dan memiliki jaringan penjualan yang luas. Salah satu yang dilakukan adalah mulai membuat jaringan dengan bekerja pada bidang yang banyak berhubungan dengan banyak orang. Joni memilih menjadi sales di dealer motor bekas dan karena keberuntungan, baru kerja beberapa bulan langsung menjabat sebagai supervesor dengan 12 anak buah. Tempat kerjanya sekarang juga bergerak pada jasa peminjaman dana tunai dengan jaminan surat BPKB motor.

Bagaimana usaha kuenya? Tetap berjalan dan tidak ditinggalkan. Dia tetap fokus pada tujuan utamanya untuk mengembangkan usaha kue walaupun sekarang dia harus sedikit berbelok pekerjaan demi mendapat tambahan dana dan memperluas jaringan. Masih ada waktu membuat kue dan mengantarkannya ke pelanggan di pagi hari karena jam kerja di dealer motor masuk agak siang.

Contoh Joni merupakan gambaran buat kita dalam berusaha agar tetap fokus pada tujuan sehingga tujuan utama akan tercapai. Tidak ada usaha yang dirintis langsung sukses, pasti akan mengalami banyak kendala. Hanya dengan kesabaran, kegigihan serta terus belajar maka usahanya akan berhasil.

Kini joni mulai menawarkan produksi kue kepada para nasabah dealernya secara bertahap, mulai dari obrolan biasa sampai akhirnya serius menawarkan produk makanannya. Walaupun nasabahnya tidak membeli kuenya pada hari itu, minimal dia sudah memberikan informasi karena suatu hari mereka pasti butuh kue jika ada acara. Joni juga mencari mitra kerja yang membuat kue lainnya, sehingga jika ada pelanggan yang membutuhkan kue dalam beberapa jenis maka ia telah siap.

Fokus dengan tujuan utama memiliki usaha kue tetap dijaga dan dikembangkan. Semua yang dilakukan tetap berujung pada pengembangan usahanya sehingga semua berjalan dengan baik. Nyaman bekerja dengan orang lain tetap lebih nyaman memiliki usaha sendiri. Besar kecilnya pendapatan tergantung dari seberapa gigih kita berusaha membangun dan membesarkan usaha kita.

Dari pengamatan penulis, fokus bisa dlakukan pada beberapa langkah dalam membuka usaha. Pertama, fokus pada Memilih jenis usaha apa yang cocok, bisa berdasarkan hoby, keinginan pasar, jenis barang yang diminati atau hanya memasarkan produk orang lain.

Langkah kedua, fokus pada tempat usaha, apakah mau memiliki toko atau dengan sistem on-line. Jika memiliki toko maka harus fokus mencari tempat usaha yang strategis sehingga mudah mencari pelanggan. Dan kalau usaha online, kuasai teknologi informasi yang terus berkembang.

Ketiga, fokus pada promosi usaha Anda. Ini bagian penting agar orang tahu produk dan usaha anda sehingga bisa mendapatkan konsumen atau relasi. Anda bisa menggunakan media promosi mulai dari yang gratis, seperti menggunakan jejaring sosial sampai yang mengunakan modal, seperti beriklan atau mencetak spanduk dan selebaran.

Keempat, fokus pada penjualan. Penjualan yang baik maka akan membuat usaha anda semakin berkembang. Sebaliknya, penjualan buruk akan membuat usaha tidak berkembang dan menuju kebangkrutan. Gunakan trik menjual yang baik sehingga orang mau membeli atau menggunakan produk Anda.

Kelima, fokus menjaga pelanggan agar tetap setia membeli dan menggunakan produk kita. Beri perhatian dan kejutan kepada pelanggan setia sehingga mereka loyal dan tidak akan berpaling ke tempat lain yang sama produknya dengqn usaha kita. Pelayanan yang baik pada pelanggan akan membuat usah membuat kita tetap eksis. Pelanggan setia pun bisa berpaling jika tidak puas, selajutnya akan menceritakan ke orang lain sehingga pelanggan kita yang lain pindah juga. Akhirnya, berdampak pada penjualan dan kelangsungan usaha kita.@yos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun