Mohon tunggu...
YosArianda
YosArianda Mohon Tunggu... Pelaut - Petani

Terlahir dari tangisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Ibu Pertiwi

20 November 2020   22:20 Diperbarui: 21 November 2020   11:46 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembalikan hak hidup kami air dan tanah.

7.

Tahun-tahun perjuangan hanya menjadi cerita.

Pemimpin silih berganti otak setan masih di pakai juga.

Bicaranya lantang di atas mimbar rakyat

mainanya cantik di kamar korporasi.

Hitam di atas putih kian jadi penyejuk hati

Di tamba doa sebagai pelengkap berbudi luhur.

8.

Kami MUAKK.....

Kami bukan pemberontak seperti kalian kira

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun