Mohon tunggu...
YosArianda
YosArianda Mohon Tunggu... Pelaut - Petani

Terlahir dari tangisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Ibu Pertiwi

20 November 2020   22:20 Diperbarui: 21 November 2020   11:46 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertiwimu di susui mesin penggali

Pertiwimu menangis berulang kali

Pertiwimu kini di landa duka

5.

Ketika bertanya, rakyat di buat keblinger

Urusan mekanisme jadi alasan

Hukum jadi senjata

Etika jadi ukuran kemanusiaan

PERSETAN..

6.

Tak perlu merabah ayat suci hanya kiasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun