Mohon tunggu...
Yosafati Gulo
Yosafati Gulo Mohon Tunggu... profesional -

Terobsesi untuk terus memaknai hidup dengan belajar dan berbagi kepada sesama melalui tulisan. Arsip tulisan lain dapat dibaca di http://www.yosafatigulo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembela, Membela, Dibela

6 Desember 2016   10:27 Diperbarui: 6 Desember 2016   10:36 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan itu saja. Malahan mereka juga menjadikan dirinya pembela terhadap suatu kekuatan besar, yang bersifat supra natural, yang oleh orang beragama disebut sebagai Allah atau Tuhan, dan yang kekuatannya melebihi kekuatan apa pun atau siapa pun  yang ada di dunia. Kereka kerap mengatakan bahwa musuh Sang Maha Kuat harus disingkirkan, dienyahkan. Hebat kan?

Sudah pasti orang yang mau memakai nalarnya akan bertanya, apakah sikap dan tindakan para pembela itu tidak terbalik? Apakah Sang Maha kuat yang juga mereka akui begitu lemah sehingga butuh dibela? Bagaimana mungkin membela sesuatu yang kekuatan dan kemahakuasaannya melebihi diri para pembela dalam segala hal? Bagaimana mungkin seseorang atau sekelompok orang bisa melindungi, menjaga, merawat, membela pencipta diri mereka sendiri, pemilik langit dan bumi dan segala isinya?

Wuihhh, saya makin gagal mengerti. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun