Mohon tunggu...
Yosafati Gulo
Yosafati Gulo Mohon Tunggu... profesional -

Terobsesi untuk terus memaknai hidup dengan belajar dan berbagi kepada sesama melalui tulisan. Arsip tulisan lain dapat dibaca di http://www.yosafatigulo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa SBY Sangat Berkepentingan dengan Kasus Ahok? (Bagian-2)

20 November 2016   14:15 Diperbarui: 11 Desember 2016   23:05 7396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika hal itu terjadi, tahap kedua harapan SBY teraih. Dengan sendirinya, posisi Ahok untuk dipinang atau maju menjadi Capres makin sempit. Sebagai terpidana, kepopuleran Ahok pun lambat laun meredup. Ini artinya, kesempatan bagi Agus makin terbuka lebar. Lebih-lebih kalau Agus memenangkan Pilkada 2017, jalan menuju menuju Capres mulai terbuka. Cita-cita sang ayah, SBY, untuk mewujudkan apa yang terjadi di Suriah, Amerika Serikat, dan beberapa lain, makin dekat.

Oleh sebab itu, di saat Ahok terkena kasus merupakan momentum bagi SBY untuk melicinkan jalan Agus. Momentum untuk meraih jabatan gubernur sebagai modal menjadi capres guna meraih RI-1. Untuk itu, sekecil apa pun kesempatan dan cara perlu ditempuh. Energi partai dan keluarga perlu dikerahkan sepenuhnya. Belum lagi dukungan jaringan di kalangan teman-teman pensiunan TNI, bahkan TNI aktif, serta jaringan lain selama menjabat Presiden RI ke-6, entah sebagai pendukung maupun sekaligus menjadi relawan.

Apakah “mimpi” SBY ini dapat menjadi kenyataan? Wait and see!.

Bagi saya, siapa pun yang menjadi gubernur DKI atau Presiden RI kini dan mendatang perlu didukung asalkan opsesinya melulu membangun negeri, memertahankan NKRI, dan bukan hanya “membangun” kepentingan diri atau kelompok sendiri dengan menghalalkan segala cara. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun