Mohon tunggu...
Yosafati Gulö
Yosafati Gulö Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Warga negara Indonesia yang cinta kedamaian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Banyolan" Nurul Qomar dan Banyolan Lain Dunia Pendidikan Nasional

28 Juni 2019   14:35 Diperbarui: 28 Juni 2019   15:57 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurul Qomar - Sumber gambar: https://panturapost.com/

Dalam bincang-bincang dengan salah seorang dosen di salah satu PTS di Kediri mengatakan "tidak mungkin saya memberikan nilai rendah kepada mahasiswa. Kasihan mereka. Standar di mata kuliah saya minimal B," jelasnya. Beberapa dosen lain pun begitu. Yang penting, lanjutnya, mahasiswa hadir dan mengerjakan tugas.

Tentu saja keadaan itu bukanlah kesimpulan bagi semua PT. Tetapi, kebanyakan PTS di daerah, apalagi yang abal-abal, kecenderungannya sama.

Diakui atau tidak, hal itu jelas berbahaya. Bayangkan saja resikonya bila 10% saja dari 3.128 PTS yang ada tahun 2018 melakukan hal yang sama. Berarti ada 312 PTS. Kalau tiap PTS meluluskan mahasiswa rata-rata 100 orang saja per tahun, maka sarjana yang kualitasnya perlu diragukan rata-rata 31.200 orang tiap tahun.

Dikaitkan dengan kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan guru dan dosen terhadap (maha) siswa, wah, lebih rumit lagi. Terlalu panjang untuk dibahas.

Yang jelas, ulah Qomar bukanlah satu-satunya. Banyolan dalam bentuk plagiarisme banyak. Lima di antaranya ialah (1) Muhammad Zamrun Firihu, Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, yang melakukan plagiarisme atas tiga karya ilmiahnya; (2) Agito Abimayu, Ph.D, dosen FE UGM, dalam tulisannya di sebuah harian nasional 2014; (3) Profesor Anak Agung Banyu Perwira, dosen HI, UNPAR Bandung dalam tulisannya di The Jakarta Post November 2009; (4) Mochammad Zuliansyah dalam disertasi ketika menyelesaikan Program Doktoral STEI, ITB; dan (5) Felix Kasim, Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung, yang menjiblak beberapa karya mahasiswa untuk karya ilmiahnya yang dipublikasikan di prosiding (kumpulan dari paper-paper akademis yang dipublikasikan dalam suatu acara seminar akademis) di Yogyakarta pada pertengahan Mei 2011.

Itu semua merupkana banyolan yang tak lucu yang perlu ditangani serius. ***

Artikel terkait:

Kecurangan dalam PPDB dan Upaya Memperbaiki Pendidikan Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun