Mohon tunggu...
Yosafati Gulö
Yosafati Gulö Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Warga negara Indonesia yang cinta kedamaian.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

FPI, Macan Tinggal Sekandang dengan Kawanan Domba

11 Mei 2019   21:23 Diperbarui: 12 Mei 2019   06:50 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan bicara soal kata-kata dan ungkapan yang selalu keluar dari mulut anggota FPI. Selain kasar disertai pelototan mata, nyaris tak ada kosa kata yang mereka pakai selain menghina, merendahkan, mengutuk, memprovokasi, atau memancing kerusuhan.

Ini jelas aneh. Mau memberantas kemungkaran dengan angkara murka. Menegakkan hukum dengan main hakim sendiri. Membangun keimanan dengan melawan anjuran iman. 

Yang mengherankan, petugas polisi kerap dibuat tidak berkutik. Kendati penganiayaan dilakukan di depan petugas polisi, mereka tak peduli. Petugas juga diam. Seolah ada kerja sama antara FPI dan petugas. Entah takut disebut melanggar HAM atau jangan-jangan di antara petugas itu ada binaan FPI.

Yang jelas, apa yang selalu dilakukan FPI telah memosisikan negara di bawah telapak kakinya. Menempatkan dirinya sebagai ukuran kebenaran hukum dan moral. Cenderung menganggap dirinya lebih berkusa mengatur dan menjaga keamanan ketimbang polisi dan pejabat negara. Itulah sebabnya mereka tak pernah segan melakukan sweeping, mengobrak-abrik, tempat-tempat yang mereka anggap tidak benar.

Dari kenyataan-kenyataan itu plus niatnya mengganti dasar dan ideologi negara, semakin menegaskan bahwa memerpanjang izin FPI, tak ubahnya membiarkan macan hidup bersama dan sekandang dengan kawanan domba. Bukan saja tidak berguna, tetapi malah memakan, merusak, menghancurkan Indonesia. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun