JURNAL REFLEKSI Â DWI MINGGUAN MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
Model pada refleksi modul 3.1 ini menggunakan model  4F (facts, Feelings, Findings,Future), model ini dikembangakan oleh Dr. Roger Greenaway.
FACTS (PERISTIWA)
Pembelajaran modul 3.1 diawali dengan pretest modul 3 yang dilaksanakan pada tanggal 01 Februari 2023. Setelah menyelesaikan pretest dilanjutkan pada pembelajaran alur "Mulai dari diri dan eksplorasi konsep". Saya mengisi beberapa pertanyaan pemantik, saya menuliskan sebuah tantangan/ keputusan pada sebuah kasus yang melibatkan diri saya sebagai pengajar di sekolah di tempat saya mengajar, keputusan yang saya ambil tersebut terkadang masih menyimpan tanda tanya "apakah sudah tepat atau belum." Laku pada eksplorasi konsep saya belajar tentang bagaimana sekolah sebagai institusi moral, dilema etika dan bujukan moral serta pengamgambilan keputusan. Pada tanggal 2 sampai 3 februari 2023 saya masuk dalam alur ekplorasi konsep-forum diskusi, dalam pembelajaran kali ini disajikan beberapa kasus yang perlu kita kupas dan kita juga ditugaskan untuk memberi tanggapan atas pendapat teman lain.
FEELINGS (PERASAAN)
Saya sangat tertarik dan  antusias mengikuti pembelajaran pada modul 3.1 ini. Pada saat menganalisa kasus saya berupaya untuk memposisikan diri sebagai orang yang sedang dalam masalah tersebut, sehingga banyak hal yang saya rasakan dan perik pembelajaran dalam proses tersebut,
FINDINGS (PEMBELAJARAN)
Setelah mempelajari beberapa alur dalam modul 3.1 ini , saya dapat menemukan jawaban atas kasus yang telah saya alami yang telah sebelumnya saya tuliskan pada tugas "Mulai dari Diri".
Saya mempelajari dan telah memahami bahwa pengambilan keputusan yang kita ambil harus mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak kepada murid, berdasarkan nilai nilai kebajikan universal dan bertanggung jawan tehadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Apabila keputusan yang telah kita ambil keduanya bernilai benar itu merupakan situsi dilema etika sedangkan situasi dimana seseorang mengambil sebuah keputusan antara benar dan salah itu disebut situasi Bujukan Moral.
Empat Model/ paradigma dilema etika, yaitu: Individu lawan kelompok (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) dan Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).
Ada tiga prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).
Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya.
Ada sembilan langkah panduan dalam mengambil keputusan, tetapi yang perlu digaris bawahi panduan ini bukan sebuah metode kaku dalam penerapannya, yaitu: Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan (identifikasi masalah dan memastikan bahwa masalah yang kita hadapi adalah  berhubungan dengan aspek moral bukan sekedar dengan sopan santun atau norma social), menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini( jika menyangkut aspek moral, kita semua harusnya merasa terpanggil), mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, pengujian benar atau salah, uji legal (jika  ada aspek pelanggaran hukum dalam dalam sebuah siatuasi tersebut maka situasi tersebut bukan lah benar lawan benar (dilema etika), namun antara benar lawan salah (bujukan moral), uji regulasi/standar professional( apakah ada aspek pelanggran peraturan atau kode etik di dalamnya), uji intuisi (mempertanyakan apakah Tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai nilai yang anda yakini, uji publikasi (bagaimana perasaan kit ajika keputusan kita dipublikasikan dan menjadi viral) dan uji panutan/idola (membayangkan apa yang akan dilakukan oleh panutan / idola kita.
Dari kelima keputusan uji di atas. Ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu : uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam, uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir dan uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.
Yang perlu kita garis bawahi adalah bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil resiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral yaitu benar atau salah.
FUTURE (PENERAPAN)
Setelah saya mempelajari modul ini, saya akan menerapkan sembilan langkah panduan dalam mengambil keputusan atau kasus yang terjadi dalam lingkungan sekolah agar mampu menganalisa kasus, apakah termasuk dilema etika atau bukan, lalu mengidentifikasi berdasarkan Empat Model/ paradigma dilema etika dan tiga prinsip dalam pengambilan keputusan, sehingga mampu mengambil keputusan yang berbasis nilai nilai kebajikan dan menerapkan prinsip moral pada keputusan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H