Mohon tunggu...
Yonathan Lu Walukati
Yonathan Lu Walukati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pemalas yang kadang suka menulis

Panggil saja Jo.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Minister Heldi, Doa dan Entahlah

13 Mei 2023   08:40 Diperbarui: 13 Mei 2023   08:45 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertanyaan-pertanyaan itu, sebenarnya sudah dijawab oleh Minister Heldi, melalui postingannya tertanggal 13 April 2023 berjudul "Siapakah Minister Heldi?" pada paragraf terakhir: "Selain itu, beliau banyak berbagi Ilmu Pengetahuan, seperti bagaimana membuka usaha dari nol dan memperbesar usaha (business) dan masih banyak hal-hal lain yang sungguh sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari."

Maka, bila ada yang bayar Rp 500.000 untuk didoakan + bonus minyak suci, atau beli minyak suci Rp. 500.000 + bonus doanya, itu sudah dibuktikan olehnya melalui, "membuka usaha dari nol dan memperbesar usaha (business)," seperti yang tertulis pada penjelasan tentang dirinya.

Perihal doanya yang entah menyembuhkan atau tidak, saya tidak berkomentar. Sebab, kita tahu, bahwa salah satu aktivitas favorit orang religius adalah berdoa. Apakah doa bisa mengubah segala sesuatu? Bagaimana kekuatan yang dibuktikan? Dan bagaimana efektivitas doa terhadap kesembuhan orang sakit?

Pertanyaan-pertanyaan itu tidak bisa saya jawab, karena saya tidak tahu. Namun, doa diyakini oleh banyak orang sebagai cara berkomunikasi dengan Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi. Doa pun, oleh sebagian orang dianggap dapat mengubah segala sesuatu, termasuk kesembuhan orang sakit. Namun, seberapa efektif doa dapat mempengaruhi hasil dalam kehidupan nyata masih menjadi topik yang menyakitkan dan kontroversial.

Beberapa studi ilmiah telah dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan doa dalam mempengaruhi keamanan orang sakit. Beberapa studi menunjukkan bahwa doa dapat memiliki efek positif pada kesehatan dan kesembuhan pasien, sementara yang lain menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok yang menerima doa dan yang tidak menerima doa.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menilai efektivitas doa dalam penyembuhan orang sakit. Pertama, efek doa mungkin sulit untuk diukur secara ilmiah karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti perawatan medis dan faktor psikologis.

Kedua, sementara doa dapat memberikan dukungan emosional kepada orang yang sakit dan keluarga mereka, ini tidak selalu berarti bahwa doa itu sendiri secara langsung menyebabkan kesembuhan.

Ketiga, kelemahan doa juga dapat dipengaruhi oleh keyakinan dan niat orang yang berdoa, serta bagaimana mereka berdoa.

Meskipun masih ada perdebatan tentang kekuatan doa dalam mempengaruhi hasil dalam kehidupan nyata, bagi banyak orang, doa tetap menjadi cara yang penting untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan dan mencari kekuatan dan keberanian. Kecuali, doa yang dikomersilkan. Entah kenapa? Orang-orang yang tadinya percaya bahwa doa bisa memiliki kekuatan, hilang kepercayaannya karena uang. Karena komersialisasi doa. Karena mereka tidak mempercayai orang yang mendoakan. 

Ah, capek juga tulis panjang begini. Mending bahas politik ajalah.
.
Pengakuan Minister Heldi:

https://www.facebook.com/100090758726728/posts/pfbid02dUSSUqgENpwUH8fDvQ53XtFLGMnFrXQSCJqTFpFEhK8UhuiP6d2beDSMVRGtcQjMl/?app=fbl

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun