Mohon tunggu...
Yonathan Lu Walukati
Yonathan Lu Walukati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pemalas yang kadang suka menulis

Panggil saja Jo.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sepenggal Kisah di Tanah Napoe

3 Februari 2023   09:26 Diperbarui: 9 Februari 2023   10:30 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto berlatar Umabara. (Dokumentasi Pribadi, diambil oleh tuan rumah) 

"Kita pergi jemput Apu dulu," kata kk Martha. Kami lalu berangkat bersama, termasuk tuan rumah yang bersama kami, sebab dialah yang tahu jalan. 

Sepulang dari menjemput Apu, kami kembali ke kantor desa, kemudian menuju sumber mata air yang tidak pernah kering meski musim kemarau. Lalu, kami singgah sebentar di kampung Napu.

Di kampung Napu, berdiri kokoh rumah-rumah menara yang menjulang tinggi. Setinggi peradaban Sumba yang masih kokoh menentang perubahan zaman. Konon katanya, di kampung inilah, dahulu, padang penggembalaan diubah menjadi kampung Napu oleh Umbu Renggi Mehakati.

Tidak banyak yang bisa diceritakan dari tempat ini, meski tuan rumah ajak keliling, tapi karena sekikir informasi, eh, kampung Wunga hanya difoto jarak jauh. Legenda Kalambar Cuna hanya terdengar sebagai legenda. 

Dan, kampung Halambar Cuna hanya dilihat dari seberang jalan. Semoga ada kesempatan lagi ke sini. Hanya di Kampung Napu, cerita itu singkat sesingkat-singkatnya tuan rumah dipaksa bercerita.

"Di kampung Napu ini ada marga Uma Bara, Uma Bakul, Analingu Uma Bohu," kata ibu kepsek, Andani menjelaskan. Dan, saya hanya mengangguk, tanpa membantah. Sebab, bantahan setitik, akan menetap sebelanga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun