Mohon tunggu...
Yonly Tuhumury
Yonly Tuhumury Mohon Tunggu... Guru - Guru pada SMP Kristen Kalam Kudus Ambon

profesi saya sebagai guru, hobi saya mancing, nyanyi, dengar musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

17 April 2023   19:28 Diperbarui: 1 November 2024   07:05 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Nama Calon Guru Penggerak : Yonly Tuhumury S.Pd

Sekolah Asal : SMP Kristen Kalam Kudus Ambon

Calon Guru Penggerak angkatan 7 Kota Ambon Profinsi Maluku

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Tugas Wawancara dengan Pimpinan/Kepala Sekolah :

CGP diminta untuk mewawancarai 2-3 pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan CGP (salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal.

Hasil wawancara ini berupa wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan oleh Kepala Sekolah, terutama untuk kasus-kasus yang terkadang menemukan nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang memiliki persfektif sama-sama benar. Apa yang selama ini dilakukan pimpinan-pimpinan tersebut, praktik apa yang selama ini dijalankan?

Analisis praktik pengambilan keputusan dilema etika tersebut di antara para pemimpin yang diwawancarai, dan dikaitkan dengan pengetahuan tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian. Analisis dan melakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut. Kemudian saya mengunggah hasil wawancara dan refleksi dalam bentuk tertulis di kompasiana .com

Saya melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah SMP LKMD Tawiri Ambon, yaitu Ibu Katharina Thenu, S.Pd, Kemudian wawancara ke-2 dengan Kepala Sekolah saya sendiri SMP Kristen kalam Kudus Ambon, yaitu Ibu Siintia A. Nanuru, S.Pd

  1. *Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Tanggapan:

Didalam satuan pendidikan , terkadang akan ditemukan beragam kasus yang dihadapi, baik itu kasus yang keduanya benar tetapi bertentangan dengan nilai kebajikan yang dikenal sebagai dilema etika ataupun kasus yang salah satunya benar dan yang lainnnya salah.

Sebagai seorang pemimpin Kedua kasus tersebut harus dapat diidentifikasi dengan benar dan cermat agar tidak ada kesalahan dalam pengambilan keputusan. Cara saya dengan mengidentifikasi kedua kasus tersebut dengan memahami masing masing kasus. Tentu saja untuk memahami kasus kasus tersebut saya harus berkomunikasi dengan pihak pihak yang terlibat bila prlu saya akan mengadakan pendekatan secara personal. Setelah permasalahan sudah dipahami maka pemetaan jenis kasus tersebut akan lebih mudah.

Untuk itu perlunya pertanyaan pertanyaan yang dapat mengidentifikasi kasus, sebuah kasus dapat dikatakan sebagai dilema etika jika masalah yang tersebut tidak melanggar hukum dan serta norma norma yang berlaku atau menimbulkan ketidak nyamana sosial atau orang lain, dan sebaliknya jika kasus dihadapi melanggar hokum dan menimbulkan keresahan dapat dikatakan sebagai kasus bujukan moral

2. * Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Tanggapan:

Untuk kasus dilema etika saya akan mempertimbangkan hal yang dianggap sama sama benar tersebut , Apakah hal tersebut berbenturan dengan kepentingan perorang atau banyak orang, mengandung nilai nilai kebajikan berupa kebenaran atau kesetiaan, melibatkan rasa adil atau belas kasihan, akankah berdampak untuk saat ini atau seterusnya.

3. * Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Tanggapan:

Sebelum mengsmbil keputusan saya berusaha untuk tidak menghakimi, saya akan mendengarkan secara seksama dan tidak lupa suara hati dan kenyataan berupa penalaran dan fakata harus sejalan untuk memilih keputusan yang paling kecil kerugiannya dan besar manfaatnya.

Dengan mempertimbangkan kepentingan peserta didik jika kasus itu berhubungan dengan peserta didik atau dengan kata lain kepentingan orang banyak yang didahulukan, berdasarkan pada prinsip berpikir berbasis hasil akhir berupa kebaikan untuk semua orang, berpikir berbasis peraturan yang ada, dan berpikir berbasis rasa peduli sebagai sesama makhluk Tuhan TME.

Tahap berikutnya lakukan investigasi dengan memeriksa kembali fakta-fakta berupa data data yang akurat dan temukan peluang berupa jalan keluar atau solusi yang terbaik , lalu buatlah keputusan. Lalu keputusan tersebut perlu ditinjau kembali hingga keyakinan kebenaran itu dapat terlihat sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang dapat dipertanggung jawakan.

4. * Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan:

Dalam kasus pengambulan keputusan dengan dilema etika hal efektif yang perlu dilakukan adalah dengan menemukan inti pokok permasalahan tersebut, dan berfikir secara objektif.

5.* Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan:

Terkadang hasil keputusan yang diambil mungkin akan ada pihak pihak yang tidak menerima keputusan tersebut sepenuhnya, proses untuk dapat membuat pihak tersebut menerima dan menjalankan keputusan tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri. Serta untuk tetap menjadi teladan dalam menjalankan keputusan yang sduah disepakati sebagai salah satu bentuk tanggung jawab.

6. * Apakah Anda memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Tanggapan:

Tidak ada jadwal tertentu dalam menyelesaikan sebuah kasus, tapi akan lebih baik untuk sesegera mungki n diselesaikan jangan ditunda kemudian prioritas kasus mana yang perlu diselesaikan secepatnya tergantung dari jenis kasus dan pentingnya kasus tersebut diselesaikan secepatnya, agar tercipta lingkungan sekolah yang sehat kondusif buat semua warga sekolah

7. * Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan:

Komunikasi yang baik dengan semua warga sekolah, mengadakan pendekatan secara personal serta dapat mendengarkan tentang apa yang terjadi menjadi faktor yang mempermudah dan membantu dalam pengambilan keputusan

8. * Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Tanggapan:

Dalam mengambil sebuah keputusan maka mengidentifikasi jenis kasus, harus bisa dilakukan lebih awal, untuk dapat menentukan langkah langkah apa yang akan kita pilih sehingga keputusan bisa diambil sesuai dengan prinsip prinsip yang tidak merugikan siswa.

B. Berikut ini hasil wawancara dengan kepala sekolah ke-2

1. *Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Tanggapan:

Seperti diketahui bersama satuan pendidikan memiliki warga sekolah yang beragam, sangat wajar apabila ada masalah, atau kasus dilema etika yang biasanya datang ketika adanya kepentingan yang tidak sama diantara unsur-unsur yang ada di sekolah atau pendapat yang berbeda antar satu dengan yang lainnya, yang kemudian menjadi isu bentuk ketidaknyamanan serta pembicaraan diantara unsur sekolah. Kemudian hal tersebut menjadi bahan dan referensi untuk dibicarakan di tingkat sekolah atau disampaikan ke kepala sekolah ).

Saya dalam menyikapi hal tersebut akan melakukan pemilahan kasus tesebut termasuk dilemma etika ataupun bujukan moral kemudian melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap pihak-pihak yang teridentifikasi untuk dimintai keterangan dan pendapat terhadap apa yang menjadi permasalahan, dan saya akan menggali fakta fakta berupa data data yang akurat dari semua guru yang terlibat lagsung dalam pembelajaran dengan anak di kelas, serta mengasumsikan bahwa permasalahan pasti akan bisa diselesaikan dengan baik hanya dengan komunikasi berupa pendekatan personal dan koordinasi, kemudiansaya akan memutuskan dengan mempertimbangkan serta meminimalisir dampak negatif dari keputusan dan tak lupa memaksimalkan hasil terbaik untuk semua orang kedepannya dari keputusan tersebut.

2. * Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Tanggapan:

Pengambilan keputusan terkait dengan hal tersebut, saya lakukan dengan pendekatan personal, komunikasi dan koordinasi, karena seyogyanya pemimpin itu hanya menentukan dan mengambil keputusan akan tetapi data referensi dan indikator serta pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan haruslah kuat.

3. * Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Tanggapan:

Prosedur yang saya lakukan adalah menentukan kasus tersebut kemudian menggali informasi berupa data yang akurat, kemudian melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi personal dengan unsur-unsur yang terkait dalam kasus tersebut,menggali informasi berdasarkan data yang ada berupa kebenaran terkait kasus tersebut, yang nantinya akan menjadi dasar dan pertimbangan pengambilan keputusan.

4. * Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan:

Hal-hal yang efektif dalam pengambilan keputusan adalah senantiasa tidak menghakimi, bertindak berdasarkan data, menggali informasi serta menjalin komunikasi sehingga menjadi referensi kita dalam memutuskan kasus dilema etika

5. * Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan:

Tantanganya ada pada mengajak warg sekolah untuk ikut bertanggung jawab terhadap keputusan yang sudah diambil yang tidak mungkin bisa memuaskan semua orang akan tetapi, paling tidak keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik untuk semua warga sekolah

6. * Apakah Anda memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Tanggapan:

Untuk jadwal tertentu dalam menyelesaikan masalah dilema etika tidak ada akan tetapi substansi dan urgensi sangat di perhatikan di dalam menyelesaikan permasalahan, karena penyelesaian permasalahan semakin cepat maka akan semakin baik dalam rangka menjaga harmonisasi dalam lingkungan kerja

7. * Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan:

Seseorang atau faktor-faktor yang mempermudah dalam pengambilan keputusan sesungguhnya tidak ada yang khusus, akan tetapi pelibatan unsur-unsur internal sekolah sering dilakukan untuk memperkaya referensi dan informasi.

8. * Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Tanggapan:

hal petama yang saya lakukan adalah : -Memahami konteks permasalahan, -Menggali informasi, -Memiliki data yang akurat. Koordinasi dan komunikasi berupa pendekatan personal sangat penting adanya karena selain untuk menjaga harmonisasi lingkungan kerja juga untuk memperbanyak referensi.

  • Refleksi WawancaraYang menarik dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? Sesuai hasil wawancara yang saya lakukan, para kepala sekolah tersebut melakukan pengambilan keputusan dengan : - Melakukan identifikasi masalah, - Melakukan diskusi dan komunikasi berupa pendekatan personal dengan unsur-unsur yang ada di sekolah terutama dengan pihak-pihak yang terlibat langsung, - Perlunya memiliki data yang akurat sebagai acuan dalam mengatasi kasus dan mengambil keputusan, - Membuat keputusan yang berpihak pada siswa, bijaksana, bertanggung jawab, memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif. Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tersebut menurut saya telah sesuai dengan teori yang saya pelajari di modul 3.1. tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajjikan, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, namun tidak semua langkah dilakukan secara runut dan ada langkah yang tidak dilakukan, seperti pengujian benar atau salah maupun Investigasi Opsi Trilema.
  • Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa persamaan : - Melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta, - Melakukan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama yang terlibat dalam masalah,
  • Perbedaan dari kedua kepala sekolah dalam mengambil keputusan :- Kepala sekolah pertama sudah melakukan hampir semua 9 langkah dalam pengambilan keputusan, membuat keputusan yang berpihak kepada siswa dan bertanggungjawab. - Kepala sekolah kedua lebih mengedepankan diskusi, komunikasi dan koordinasi dengan unsur-unsur sekolah dan pihak-pihak yang terlibat dalam masalah.
  • Menurut saya yang lebih menonjol dalam membuat keputusan sesuai langkah-langkah pengambilan keputusan dalam teori di modul 3.1 adalah kepala sekolah pertama.
  • Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?Rencana kedepannya para pimpinan tersebut jika menghadapi permasalahan dilemma etika ataupun bujukan moral akan melakaukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilema. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan tersebut.
  • Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? Saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam setiap permasalah dilema etika baik ketika beradapan dengan masalah murid maupun ketika ada rekan sejawat yang menemui masalah dilemma etika saya akan menawarkan mereka untuk mengambil keputusan sesuai 9 langkah pengambilan dan keputusan yang telah saya pelajari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun