Tantanganya ada pada mengajak warg sekolah untuk ikut bertanggung jawab terhadap keputusan yang sudah diambil yang tidak mungkin bisa memuaskan semua orang akan tetapi, paling tidak keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik untuk semua warga sekolah
6. * Apakah Anda memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
Tanggapan:
Untuk jadwal tertentu dalam menyelesaikan masalah dilema etika tidak ada akan tetapi substansi dan urgensi sangat di perhatikan di dalam menyelesaikan permasalahan, karena penyelesaian permasalahan semakin cepat maka akan semakin baik dalam rangka menjaga harmonisasi dalam lingkungan kerja
7. * Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
Tanggapan:
Seseorang atau faktor-faktor yang mempermudah dalam pengambilan keputusan sesungguhnya tidak ada yang khusus, akan tetapi pelibatan unsur-unsur internal sekolah sering dilakukan untuk memperkaya referensi dan informasi.
8. * Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
Tanggapan:
hal petama yang saya lakukan adalah : -Memahami konteks permasalahan, -Menggali informasi, -Memiliki data yang akurat. Koordinasi dan komunikasi berupa pendekatan personal sangat penting adanya karena selain untuk menjaga harmonisasi lingkungan kerja juga untuk memperbanyak referensi.
- Refleksi WawancaraYang menarik dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? Sesuai hasil wawancara yang saya lakukan, para kepala sekolah tersebut melakukan pengambilan keputusan dengan : - Melakukan identifikasi masalah, - Melakukan diskusi dan komunikasi berupa pendekatan personal dengan unsur-unsur yang ada di sekolah terutama dengan pihak-pihak yang terlibat langsung, - Perlunya memiliki data yang akurat sebagai acuan dalam mengatasi kasus dan mengambil keputusan, - Membuat keputusan yang berpihak pada siswa, bijaksana, bertanggung jawab, memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif. Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tersebut menurut saya telah sesuai dengan teori yang saya pelajari di modul 3.1. tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajjikan, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, namun tidak semua langkah dilakukan secara runut dan ada langkah yang tidak dilakukan, seperti pengujian benar atau salah maupun Investigasi Opsi Trilema.
- Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa persamaan : - Melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta, - Melakukan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama yang terlibat dalam masalah,
- Perbedaan dari kedua kepala sekolah dalam mengambil keputusan :- Kepala sekolah pertama sudah melakukan hampir semua 9 langkah dalam pengambilan keputusan, membuat keputusan yang berpihak kepada siswa dan bertanggungjawab. - Kepala sekolah kedua lebih mengedepankan diskusi, komunikasi dan koordinasi dengan unsur-unsur sekolah dan pihak-pihak yang terlibat dalam masalah.
- Menurut saya yang lebih menonjol dalam membuat keputusan sesuai langkah-langkah pengambilan keputusan dalam teori di modul 3.1 adalah kepala sekolah pertama.
- Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?Rencana kedepannya para pimpinan tersebut jika menghadapi permasalahan dilemma etika ataupun bujukan moral akan melakaukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilema. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan tersebut.
- Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? Saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam setiap permasalah dilema etika baik ketika beradapan dengan masalah murid maupun ketika ada rekan sejawat yang menemui masalah dilemma etika saya akan menawarkan mereka untuk mengambil keputusan sesuai 9 langkah pengambilan dan keputusan yang telah saya pelajari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H