1. *Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Tanggapan:
Didalam satuan pendidikan , terkadang akan ditemukan beragam kasus yang dihadapi, baik itu kasus yang keduanya benar tetapi bertentangan dengan nilai kebajikan yang dikenal sebagai dilema etika ataupun kasus yang salah satunya benar dan yang lainnnya salah.
Sebagai seorang pemimpin Kedua kasus tersebut harus dapat diidentifikasi dengan benar dan cermat agar tidak ada kesalahan dalam pengambilan keputusan. Cara saya dengan mengidentifikasi kedua kasus tersebut dengan memahami masing masing kasus. Tentu saja untuk memahami kasus kasus tersebut saya harus berkomunikasi dengan pihak pihak yang terlibat bila prlu saya akan mengadakan pendekatan secara personal. Setelah permasalahan sudah dipahami maka pemetaan jenis kasus tersebut akan lebih mudah.
Untuk itu perlunya pertanyaan pertanyaan yang dapat mengidentifikasi kasus, sebuah kasus dapat dikatakan sebagai dilema etika jika masalah yang tersebut tidak melanggar hukum dan serta norma norma yang berlaku atau menimbulkan ketidak nyamana sosial atau orang lain, dan sebaliknya jika kasus dihadapi melanggar hokum dan menimbulkan keresahan dapat dikatakan sebagai kasus bujukan moral
2. * Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Tanggapan:
Untuk kasus dilema etika saya akan mempertimbangkan hal yang dianggap sama sama benar tersebut , Apakah hal tersebut berbenturan dengan kepentingan perorang atau banyak orang, mengandung nilai nilai kebajikan berupa kebenaran atau kesetiaan, melibatkan rasa adil atau belas kasihan, akankah berdampak untuk saat ini atau seterusnya.
3. * Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
Tanggapan:
Sebelum mengsmbil keputusan saya berusaha untuk tidak menghakimi, saya akan mendengarkan secara seksama dan tidak lupa suara hati dan kenyataan berupa penalaran dan fakata harus sejalan untuk memilih keputusan yang paling kecil kerugiannya dan besar manfaatnya.