Sebelum itu di tahun 1920 sebelum adanya Goleman, E.L. Thorndike telah mengemukakan bahwa kemampuan dalam mengolah hubungan antar manusia baik dari laki-laki maupun perempuan, merupakan pengertian dari social intelligence. Syarat penting bagi kesuksesan seseorang di berbagai aspek di kehidupannya menurut Thorndike adalah kecerdasan sosial. Dalam hal ini menggunakan emosi di dalamnya.
Pengetahuan yang mendalam tentang emosi sendiri menjadi salah satu cara untuk meningkatkan dan mengembangkan kematangan emosi di diri. Seseorang cenderung memiliki sifat negatif terhadap emosi dan tidak mengetahui emosi apa yang sedang dia rasakan, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai aspek emosi ini.
Beliau mengungkapkan secara tegas bahwa emosi merupakan reaksi terhadap situasi tertentu oleh tubuh. Hal ini merupakan hasil berpikir tentang kondisi yang khusus, yang mana ada keterkaitan antara aktivitas berpikir dan hasil dari persepsi terhadap kondisi. Emosi yang ada di diri acapkali menjadi hambatan bagi seseorang untuk melakukan perubahan diri.
Timbul rasa takut akan hal yang akan terjadi, rasa khawatir, rasa cemas, serta adanya rasa marah atas perubahan yang akan datang. Kadang orang-orang tidak mengubah pola perilakunya hanya karena rasa-rasa tersebut, sehingga kurang berani untuk menapaki jalur-jalur menuju jenjang kesuksesan. Kondisi ini sekaligus membuat penjelasan mengenai mengapa seseorang hanya pasrah dengan keadaan, karena dia takut untuk melangkah, hingga akhirnya menjadi orang yang gagal!
Oleh sebab itu penting bagi kita untuk dapat memperdalam pemahaman mengenai permasalahan emosi, bagaimana emosi tersebut diekspresikan dan dikelola. Hal tersebut dapat kamu pelajari pada buku Mengenali dan Menangani Emosi Pada Siswa.
Pada hakikatnya emosi ini merupakan gambaran dari perasaan manusia saat menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang berbeda. Hal itu wajar, karena emosi ini merupakan reaksi alamiah manusia terhadap berbagai kondisi yang nyata, maka sejatinya tidak ada emosi yang baik ataupun emosi yang buruk.
Dalam buku psikologi yang ditulis Atkinson (1983) yang membahas mengenai masalah emosi, dijelaskan bahwa ada 2 jenis emosi, yaitu emosi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Martin (2003), menyatakan bahwa emosi baik atau buruknya itu hanya bergantung pada dampak yang akan ditimbulkan baik bagi diri maupun bagi orang lain yang ada di sekitarnya.
Pada faktanya emosi menjadi hal yang sangat penting, hal ini dikarenakan ekspresi emosi dapat menghilangkan stress. Semakin pandai seseorang mengungkapkan perasaannya, akan semakin nyaman pula perasaan seseorang itu.
Dalam keterampilan seseorang dalam memanajemen emosi yang ada mengakibatkan individu menjadi mampu akrab dan bersahabat dengan orang lain, bahkan mampu berkomunikasi dengan tulus dan terbuka dengan orang lain. Berbagai penelitian tentang riset sebenarnya membawa pesan yang sederhana, yaitu bahwa sangat penting dalam membawa emosi yang menyenangkan kemana pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H