Mohon tunggu...
Yonga Eky Ramadhan
Yonga Eky Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menuju tak terbatas dan melampauinya

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030143)

Selanjutnya

Tutup

Trip

Galeri dan Kafe "Tiga Roepa" Salah Satu Pilihan Tepat untuk Ngabuburit di Jogja

9 April 2022   23:49 Diperbarui: 9 April 2022   23:57 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Karya Ida Hadjar, Sumber: Dokumentasi Pribadi

Wajah yang pertama dari filosofi jepang yaitu berupa wajah yang kita tampilkan untuk masyarakat umum. Wajah yang kedua adalah wajah untuk keluarga dan teman. Dan untuk wajah yang terakhir atau wajah ketiga adalah wajah untuk diri kita sendiri, jadi wajah terakhir ini lebih privat.

Beliau juga menjelaskan filosofi lain dari kata ‘Tiga Roepa’ yaitu dari filosofi kehidupan. Di dalam filosofi kehidupan ini terdapat tiga tahapan dalam kehidupan. Tahapan pertama dalam kehidupan ada tahapan masa kecil atau lahir. Tahapan kedua yaitu tahapan kehidupan dimana proses ini merupakan proses kehidupan dari seorang manusia. Tahapan terakhir yaitu mati, tahapan penutup dari tahapan tahapan yang sebelumnya.

Lukisan dan Barang Karya Ida Hadjar, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Lukisan dan Barang Karya Ida Hadjar, Sumber: Dokumentasi Pribadi

Terdapat juga filosofi lain lagi yang dijelaskan oleh beliau yaitu filosofis jawa. Dalam filosofi ini terdapat tradisi yang menyangkut angka tiga. Tradisi jawa yang dimaksud dalam filosofi ini, ketika nyadran atau berkunjung ke makam para penganut tradisi ini mengupayakan untuk membawa tiga jenis atau macam bunga. Tiga jenis bunga tersebut diantaranya bunga mawar merah, bunga mawar putih, dan bunga melati.

Lukisan Karya Ida Hadjar, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Lukisan Karya Ida Hadjar, Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dari filosofi lain yaitu filosofi dalam bentuk keluarga terdapat tiga unsur yaitu Ibu, Bapak, dan Anak. Sehingga dari beberapa filosofis diatas muncullah kata ‘Tiga Roepa’ yang merupakan nama untuk penamaan galeri dan kafe ini.

Dari namanya sendiri sangat terlihat indentitas kafe ini yang mengusung nuansa jadoel atau jaman dulu. Dalam kedai ini terdapat barang barang tua yang menghiasi setiap sudutnya. Kafe ini juga menyuguhkan berbagai spot foto yang menaraik dan instagramable untuk kalangan anak muda maupun kalangan tua.

Pada kafe ini terdapat pula hewan peliharan berupa kucing persia berwarna orange. Kucing ini oleh karyawan yang berada disana sering dijulukki sebagai “CEO Tiga Roepa”, sehingga bisa menjadi tujuan lain juga yaitu bermain dengan kucing.

Tepatnya pada tanggal 19 Juni 2020, Pak Dennis selaku pemilik dan anak dari pelukis Ibu Ida Hadjar menggelar sebuah pameran. Pameran ini ditujukan untuk ulang tahun ibunda tercinta, dalam sebuah wawancaranya pemilik kafe tiga roepa atau Pak Dennis berkata “ 19 Juni 2020 adalah hari ulang tahun almarhumah ibu saya, sehingga timing ini kita manfaatkan untuk grand opening galeri dan kafe tiga roepa. Dengan ditandainya pameran ini, lukisan karya almarhum ibu.”

Dalam pameran tersebut terdapat karya–karya dari almarhumah. Jenis lukisan–lukisan yang ada paling banyak berupa lukisan surealisme. Lukisan surealisme merupakan aliran dimana lukisan yang digambar merupakan obyek dari alam khayal atau alam bawah sadar. Dalam setiap lukisan Pak Dennis menjelaskan satu persatu makna dari lukisan tersebut.

Lukisan Karya Ida Hadjar, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Lukisan Karya Ida Hadjar, Sumber: Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun