Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengapa PDIP Paksakan Duet Anies-AHY?

12 Juni 2023   11:15 Diperbarui: 13 Juni 2023   14:02 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan terakhir, mengapa Demokrat terlihat antusias menyambut uluran tangan PDIP? Benarkah karena ingin meninggalkan KPP.

Untuk menjawabnya, perlu dipahami posisi Partai Demokrat yang tengah diganggu oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Demokrat harus super hati-hati karena penguasa bisa saja mutar-balik situasi seperti yang dilakukan Soeharto terhadap PDI di zaman Orde Baru.Bukankah apa yang dilakukan Moeldoko sama persis dengan Soerjadi ketika mengambil-alih PDI dari tangan Megawati?

Sebagai mantan Kasospol ABRI, SBY yang saat itu berpangkat Letnan Jenderal, paham betul akan hal itu. Meski tidak ada celah sedikit pun bagi Moeldoko, tapi jika penguasa berkehendak, maka bisa saja Demokrat berpindah-tangan.

Demokrat (baca: SBY) harus hati-hati dan memanfaatkan setiap celah agar hal buruk itu tidak terjadi. Tetapi bukan berarti Demokrat akan nurut dengan kemauan PDIP. SBY tidak akan "menjual" harga dirinya untuk kepentingan jangka pendek. Pertemuan "tidak sengaja" antara SBY dengan Presiden Jokowi di Gelora Bung Karno, adalah jawaban dari semua pertanyaan di atas.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun