Kita sangat menyayangkan ulah Romli menyerang Anies- juga Bima Arya, dengan data yang tidak benar. Tidak berdasar realitas yang sebenarnya. Bahwa Romli, dan juga kader-kader PSI lainnya begitu antipati terhadap Anies- sehingga semua hal dikecam, kita pun paham paham.
Bahwa PSI adalah pendukung lawan Anies di kontestasi Pilgub 2017 sehingga menempatkannya sebagai musuh abadi yang wajib diperangi, tidak ada yang melarang karena untuk bisa mengakui kemenangan lawan memang dibutuhkan jiwa yang bersih dan sikap ksatria.
Tetapi mendiskreditkannya dengan hoaks, tentu bukan cerminan seorang politisi. Sebab banyak kasus, hal semacam itu hanya mungkin dilakukan oleh buzzer, pendengung, yang fungsinya memang hanya meramaikan tanpa peduli substansi, apalagi kebenaran.
Jika hendak ditarik korelasinya, sama ketika kader-kader PSI di DPRD DKI Jakarta mendengungkan usulan anggaran sebelum pembahasan. Padahal usulan anggaran fantastis, bahkan tidak masuk akal, hal yang biasa terjadi dalam setiap pembahasan RAPBD, termasuk RAPBN, siapa pun pemimpinnya. Dan adalah sudah menjadi tugas DPR/DPRD untuk membahas usulan anggaran eksekutif dan menjatuh keputusan apakah menyetujui atau menolak.
Mengutip Bima Arya, menebar hoaks di tengah bencana itu menyedihkan. Â
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H