Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ungkap Radikalisme, Sri Mulyani Tengah Menepuk Air di Dulang?

24 Desember 2019   15:41 Diperbarui: 24 Desember 2019   15:59 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gestur Ani dan Luhut yang melakukan koreksi terhadap salam 10 jari Managing Director IMF Christine Lagarde menjadi satu jari, dianggap sebagai bentuk kampanye yang menguntungkan petahana Joko Widodo.

Meski diputus bebas oleh Bawaslu dengan alasan keduanya tidak melakukan kampanye terselubung, namun persepsi sebagian publik tidaklah demikian.

Bahkan andai pun benar-benar tidak ada tujuan kampanye, tetap harus dipahami saat itu tengah berlangsung kampanye dengan rivaliitas yang sangat intens dan beberapa ASN yang memperagakan hal serupa namun dengan dua jari, mendapat hukuman, minimal teguran.

Para ASN yang melihat bosnya melakukan tindakan tak terpuji, sangat mungkin diam-diam melakukan perlawanan melalui cara yang berbeda. Artinya, sangat mungkin sikap vulgar ASN dalam mengekspresikan identitasinya juga dipengaruhi oleh sikap pimpinannya.

Kita berharap, Ani dan juga pejabat lain, tidak mudah menyalahkan faktor luar sebagai penyebab munculnya eksklusivisme  keagamaan di lingkungannya. Terlebih jika bertolak-belakang dengan pemahaman umum (sekedar tidak menyebut fakta).  

Seorang pemimpin mestinya mampu mengayomi semua pihak dalam jangkauan kepemimpinannya, dapat bersikap netral dan adil dalam berbagai hal.  

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun