Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Polemik Pertemuan IMF - Bank Dunia Tidak Bermanfaat

9 Oktober 2018   11:56 Diperbarui: 10 Oktober 2018   07:15 3616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun oposisi mulai keblinger ketika mengaitkan upayanya mengkritik pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia dengan bencana alam. Benar banyak acara level dunia yang dibatalkan ketika ada bencana. Tetapi harus juga dilihat skalanya. Tanpa mengurangi empati terhadap para korban bencana, pertanyaan sederhananya, apakah bencana di Palu Donggala hingga Lombok berskala nasional? Kengototan oposisi meminta agar bencana alam di Nusa Tenggara dan Sulawesi Tengah ditetapkan sebagai bencana nasional, bisa dipahami dari sisi ini.

Karena bukan bencana nasional, setidaknya pemerintah beranggapan demikian, maka tidak tepat meminta kegiatan berskala internasional dibatalkan. Jika annual meeting di Bali minta dibatalkan, mengapa tidak sekalian meminta pembatalan Asian Para Games di Jakarta?

Tetapi kubu pemerintah juga ngawur ketika sejumlah tokoh-tokoh partai penopangnya menyahut kritik oposisi dengan seolah menyalahkan pemerintahan sebelumnya sebagai pihak yang menginisiasi pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Indonesia. Sebab di sini bukan siapa yang menggagas atau yang punya ide, siapa yang mengajukan atau siapa yang memprakarsai. Sebab pemerintah Jokowi masih bisa menolaknya jika memang merasa tidak tepat. Ingat, persetujuan Indonesia menjadi tuan rumah annual meeting tersebut baru diputuskan tahun 2015.

Mestinya polemik tetap pada sisi kemanfaatan dan sudut pandang kemewahan. Jika Rizal Ramli mengatakan pertemuan internasional semacam itu hanya membutuhkan biaya US$ 10 juta atau setara Rp 150 miliar, pemerintah tinggal menyebut pihaknya sudah menghemat anggaran dari alokasi Rp 855,5 miliar hanya terpakai 566,9 miliar, namun disertai rincian penggunaannya secara transparan. Tidak cukup hanya bilang pemerintah tidak menyediakan wine seperti dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Polemik yang sehat, meski dibalut kepentingan di mana oposisi mencari kelemahan dan pemerintah memaparkan alasan logisnya, sangat bermanfaat. Tetapi jika yang ada hanya "pokoke nyerang", dan yang diserang menggunakan jurus "ngeles" sambil sedapat mungkin cuci tangan dengan melempar ke pihak lain, publik yang mengikuti tidak mendapat pembelajaran apapun. Tidak ada kemanfaatan selain kegaduhan.

Salam @yb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun